LAMPUNG SEGALOW (28/3) – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD melambaikan tangan seusai melakukan pertemuan di gedung KPK. Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Mahfud mengatakan analisa yang dilakukan Busyro bisa saja benar. Sebagai negara demokrasi, setiap orang harus menghargai penyataan setiap orang, termasuk dari Busyro.
“Ya ndak papa Pak Busyro punya temuan, punya analisis, ya semua biarkan aja, ini kan negara demokrasi. Mungkin benar. Saya bilang mungkin, ya. Saya tidak katakan benar (tapi) mungkin saja benar,” kata dia di sela-sela temu mahasiswa di Cangkir Resto, Bintaran, Kota Yogyakarta, Rabu (27/3).
Soal ada pihak yang mempertanyakan pernyataannya soal jual beli jabatan rektor di UIN, Mahfud mengatakan tidak mempermasalahkannya. Terlebih reaksi tersebut diungkapkan orang yang tengah menjabat, sehingga ia anggap wajar.
“Ya nggak apa-apa, bagus saja. Ya tidak semuanya (rektor melakukan jual beli jabatan). Ya saya melihat reaksinya muncul dari para pejabat di Kemenag, pejabat di UIN. Yang bereaksi ini ya mereka ya pejabat,” ujarnya.
Sebelumnya, Busyro Muqoddas menyebut kencenderungan suap di tubuh Kementerian Agama (Kemenag) juga bisa menjalar dalam pemilihan rektor UIN yang berada di bawah Kemenag.
“Kalau menteri agama itu ada membikin aturan calon rektor (UIN) haus dipilih biasa lewat senat tapi intinya (keputusan siapa rektor) di menteri agama. Menteri agama punya 100 persen suara,” kata mantan wakil ketua KPK tersebut di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII), Jalan Tamansiswa, Kota Yogyakarta, Rabu (20/3).
(LS/RF)
568 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Tags:
No Responses