Pensiunan Polisi Aniaya Satu Keluarga

Pensiunan Polisi Aniaya Satu Keluarga

BANDARLAMPUNG, LAMPUNG SEGALOW – Satu keluarga yang terdiri dari empat orang dianiaya oleh oknum pensiunan polisi. Satu diantaranya masih berstatus sebagai pelajar.

Kejadian bermula saat Hendra (pelajar) dan tiga rekannya mengendarai sepeda motor di jalan Teuku Cik Ditiro Kelurahan Bringin Jaya Kecamatan Kemiling Kota Bandarlampung pada hari Kamis 30 juli 2020 pukul 17.00 WIB lalu, tiba-tiba motor yang dikendarai Hendra mogok.

“Pada saat motor mogok teman saya mencari benang di tanah kosong. Kemudian, teman saya hendak buang air kecil. Tiba-tiba ada seorang yang berteriak, wooi jangan kencing disitu,” beber Hendra, saat ditemui di rumahnya, Kamis (13/8).

Baca Juga:   KPU KOTA TEMUI EVA DWIANA BAHAS ANGGARAN PILKADA 2024

Setelah itu, ada dua orang pria dewasa yang menghampiri saya dan ketiga rekan saya, salah satu diantara mereka memukul motor saya menggunakan pipa besi dan palu besar.

“Kepala saya juga sempat dipukul dengan pipa besi, untung pada saat itu saya masih menggunakan helm,” katanya.

Lebih lanjut Hendra menjelaskan, tak terima melihat saya dipukuli, rekan saya yang lainnya berinisiatif untuk mencari bantuan untuk melerai, mereka mendatangi rumah saya di Jalan Cempaka 107, Giri Jaya Lk III, kelima Sumber Agung, dan melaporkan kejadian tersebut kepada orang rumah.

Baca Juga:   DPRD Bandarlampung Suport Gernas Anar MUI

“Teman saya pergi menuju rumah saya dan mengadu ke ayah dan kakak saya,” terangnya.

Sapto (Ayah Hendra) dan Rama (Kakak Hendra) mendatangi tempat kejadian setelah mendapat informasi.

“Sebenarnya saya datang kesana ingin mengetahui kejadiannya, saya ingin menanyakan baik-baik, kenapa alasan mereka memukuli anak saya (Hendra), belum sempet bertanya, kedua orang tersebut langsung menyerang saya, main hajar aja,” ungkapnya.

Mereka memukuli saya dan anak saya (rama), dan mencekik istri saya. Tanpa ada basa basi mereka menghajar saya menggunakan pipa besi, dan menjambak rambut rama.

“Tangan kanan saya ini menangkis pukulan itu, saya menjaga kepala saya dengan tangkisan tangan hingga tangan saya mengalami patah tangan. Sampai saya tidak bisa bekerja sementara saya adalah kepala keluarga,” katanya.

Baca Juga:   Gubernur Arinal Ajak Pengurus PGI Wilayah Lampung Bersinergi dalam Penanganan Covid-19

Dan korban lainya bernama Rama (anak Sapto) mengalami luka lecet di punggung sebelah kiri, jempol kaki, dan lutut. Luka robek pada siku kanan, luka memar bagian pinggang dan betis sebelah kiri. Atas kejadian tersebut korban melakukan visum dan melaporkan ke Polsek Tanjung Karang Barat untuk pengusutan lebih lanjut. (Din/RF)

 417 kali dilihat,  2 kali dilihat hari ini

Tags: , , , , , ,
banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan