GEDONGTATAAN LAMPUNG SEGALOW – Adanya larangan pemegang paspor Indonesia memasuki wilayah Yerusalem yang telah diklaim Israel, berdampak pada 20 umat Kristiani yang berencana wisata rohani ke sana oleh Pemkab Pesawaran.
“Memang kita ada (program) untuk memberangkatkan umat Kristiani melakukan perjalanan religi ke Yerusalem, kalau ada kebijakan larangan ke sana, tentunya akan berpengaruh pada realisasi program tersebut,” ujar Kabag Kesosmas Pemkab Pesawaran Razak, Senin (4/6/2018).
Dengan demikian, 20 umat Kristiani dari Pesawaran yang akan berangkat terancam batal untuk melakukan wisata religi ke Yerusalem. “Ya, memang saya sudah mendengar berita terkait adanya larangan WNI yang masuk Yerusalem,” ungkapnya.
Kendati demikian, kata dia, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan pihak travel terkait realisasi program wisata religi tersebut. “Kita tentunya masih akan berkoordinasi dengan para pihak travel, apakah ada pihak travel yang bisa memberangkatkan kesana atau tidak, tapi kalau tidak ada yang bisa, pastinya kita tidak bisa realisasikan keberangkatan wisata religi itu,” katanya.
Ditambahkannya, jika memungkinkan pihaknya juga memiliki rencana lain untuk tetap merealisasikan program wisata religi bagi umat Kristiani.
“20 orang umat Kristiani itu kan seharusnya berangkat pada akhir tahun, kalau tidak memungkinkan untuk berangkat, nanti kita musyawarahkan lagi dengan umat Kristiani yang akan diberangkatkan, dan jika dianggap urgent, bisa kita tetap berangkatkan ke Vatikan (Italia) tapi memang perlu ada pembahasan lagi mengenai anggaran yang telah ada,” tambahnya.
Ia pun berharap nantinya akan ada upaya diplomatik, agar umat Kristiani asal Indonesia bisa tetap diberangkatkan melakukan wisata religi ke Yerusalem. “Mengenai masalah ini kan berkaitan dengan dua negara, kita tidak bisa berbuat apa-apa, tapi harapan kami program ini tetap bisa direalisasikan,” tutupnya. (MH/PS/Rf)