
3 Bulan Lagi Lampura Kelaparan
KOTABUMI – Pemkab Lampung Utara (Lampura) tak hanya berhadapan dengan masalah melonjaknya harga beras, tetapi ketersedian beras untuk warga juga kian menipis. Hanya tersisa stok untuk tiga bulan ke depan.
“Kami dapat surat dari pemkab untuk menggelar operasi pasar di dua pasar. Yaitu, Pasar Pagi dan Pasar Sentral. Sedangkan untuk stok beras yang ada di Bulog Subdivre Lampura cukup untuk tiga bulan,” kata kata Kasie Analisa Harga Pasar Bulog Lampura Fahmi Yasin, Kamis (18/1/2018).
Bulog Subdivre Lampung Utara menyediakan beras dalam operasi pasar sebanyak 6 ton. Rinciannya, 5 ton disediakan di toko sumber rejeki pasar pagi Kotabumi, 1 ton di toko berkah jaya.
“Jumlah tersebut berdasarkan usulan dari Dinas Perdagangan Lampura dan agen yang ditunjuk oleh dinas tersebut,” kata Fahmi Yasin.
Untuk jenis beras yang dijual pada operasi pasar, dengan kualitas medium. Ia menyebutkan, ada dua tipe beras medium yang dijual, panjang dan bulat.
Sedangkan, harga jual pada operasi pasar kali ini, beras di jual Rp 8.500 perkilogramnya. ”Ini sudah harga baku yang ditetapkan pemerintah dalam operasi pasar,” ujarnya.
Pelaksanaan operasi pasar, dilaksanakan tidak berbatas waktu hingga harga beras di pasar stabil. Karena itu, dirinya berharap pelaksanaan operasi pasar dapat berjalan lancar.
“Di Pasar Sentral baru dilaksanakan hari ini, sedangkan pasar pagi sudah Rabu (17/1/2018). Pada operasi pasar itu sudah terjual 670 kilogram,” ujar Fahmi Yasin.
Soal penstabilan harga harga beras di pasar pemkab bekerjasama dengan Bulog melakukan operasi pasar beras, dengan harga jual ke konsumen Rp8.500/kg.
Pelaksanaan operasi pasar, ditinjau langsung oleh Asisten II Pemkab Lampura Syahrizal Adhar, kepala dinas perdagangan Wanhendri, Kapolres Lampura AKBP Eka Mulyana.
Kegiatan operasi ini, terang Syahrizal, merupakan langkah pemerintah untuk mengurangi beban masyarakat yang berbasis ekonomi menengah kebawah. Dimana, saat ini diketahui harga beras di pasar relatif tinggi.
“Untuk stok beras kualitas III masih bisa dibeli masyarakat di pasar. Tetapi warga lebih memilih membeli beras dengan kualitas I, seperti Rojolele, ataupun kualitas II,” ujarnya
Kepala Dinas Perdagangan Lampura Wanhendri mengatakan meminta pedagang yang menjadi mitra pihak Bulog untuk menjual beras dengan harga yang sudah di tetapkan, yakni Rp8.500 perkilogramnya.
Pelaksanaan baru dimulai hari ini, sementara untuk saat ini ada dua mitra pedagang yang di tunjuk yaitu pasar dekon dan sentral, toko sumber rejeki di Pasar Pagi Kotabumi dan Toko Berkah Jaya di Pasar Sentral Kotabumi.
“Kita ada satgas pangan dari pihak polres, jika ada penyelewengan, langsung kita tindak, karena kita sudah menetapkan harganya Rp 8.500,” tegasnya
Pemilik Toko Beras Sumber Rejeki Hendri mengatakan pihaknya sudah menjual beras Bulog, sebanyak 13 karung ukuran 15 kilogram. Sedangkan beras yang didagangkan secara eceran, sudah terjual sebanyak 25 kilogram.
“Total yang sudah saya jual beras Bulog hari ini 220 kilogram,” ujar dia seraya mengatakan harga jualnya Rp 8.500 perkilogram.
Dedi, pedagang beras di Pasar Sentral mengatakan, dirinya ditunjuk dinas perdagangan menjadi mitra dari Bulog, yang menjual beras Bulog dalam operasi pasar beras.
Dirinya membeli dahulu beras kepada Bulog sebanyak 1 ton, dengan harga Rp 7.600 kemudian dijual seharga Rp 8.500. Pada hari ini, dirinya sudah menjual sebanyak 30 karung dengan ukurun 15 kilogram perkarungnya. “Lumayan banyak yang sudah terjual, sekitar 450 kilogram pada hari ini. Ini baru pertama kali, jadi belum banyak yang tahu,” ucapnya.(FS/RA)