Lampung Banjir 5 Tewas 2 Hilang

Petugas tengah meninjau lokasi banjir di Lampung Selatan.

BANDAR LAMPUNG LAMPUNG SEGALOW – Sebanyak empat kabupaten (Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah, dan Waykanan) di Lampung kebanjiran, Jumat (23/2/2018) hingga Senin (26/2/2018).  Ketinggian air antara 30 cm – 2 meter. Terdapat lima korban jiwa dan dua lainnya hilang akibat musibah itu. Ratusan kepala keluarga mengungsi dan kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Sebab utamanya karena tingginya curah hujan yang mengakibatkan beberapa sungai yang melintas di empat kabupaten itu meluap dan menggenangi wilayah sekitarnya.

Di Lampung Selatan (Lamsel), misalnya. Terdapat, 64 rumah pada tiga dusun di Desa  Sidoharjo, Kecamatan Waypanji, terendam akibat tanggul jebol. Air menggenangi puluhan rumah di wilayah tersebut dengan ketinggian 30 cm – 60 cm.

Luapan air dari Sungai Panji itu mulai naik sekitar pukul ‎03.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB. Dusun Solo dan Kediri tergenang banjir dengan ketinggian 60 centimeter, sedangkan di Dusun Bandung, air mencapai 50 centimeter.

“Tiga wilayah yang tergenang itu‎ berdekatan dengan sawah. Tak pelak, air dari drainase sawah yang meluap, menghampiri pemukiman warga setempat,” kata Camat Waypanji Isro Abdi.

Musibah serupa terjadi juga di Lampung Timur. Sebanyak dua kecamatan (Sukadana dan Bumiagung) tergenang air antara 1 meter – 2 meter. Bahkan, transportasi lumpuh akibat beberapa ruas jalan tak bisa dilalui.

Hujan lebat mengguyur dua kecamatan itu sejak Sabtu malam hingga Senin pagi. Seluruh jembatan di sana tak bisa dilalui akibat derasnya luapan air sungai yang menggenangi jalan hingga radius ratusan meter.

Termasuk akses ke arah Pemkab Lamtim karena tergenang hingga 1 meter. Begitupun jalan dari Jembatan Tugu Kolonel Arifin sampai dengan Capang Kenari.

Bahkan pasar di dua kecamatan itu terendam hingga ketinggian 2 meter. Sehingga, para pedagang dengan dibantu anggota Polres Lamtim berusaha menyelamatkan barang-barangnya ke tempat yang lebih tinggi.

Kepala Desa Pasar Sukadana Delly Solthoni mengatakan belum ada bantuan dari pemkab. “Hanya satu perahu karet yang disiagakan sejak Minggu malam,” ujar Delly Solthoni.

Hingga Senin sore, banjir di Lampung Tengah (Lamteng) menelan empat korban meninggal dunia. Mereka adalah Supangat (65) dan Warsinem (65), warga Komeringputih, Talita (5) warga Yukumjaya, dan Siyami (38) warga Siwobangun. Sedangkan korban yang masih hilang yakni sopir dan kenek truk yang terguling di Gorasjaya.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamteng Joko menyebutkan timnya sedang berada di lokasi untuk mengeluarkan 10 keluarga yang terjebak banjir.

“Lalu menuju Kesumadadi, Bekry, lantaran ada truk bermuatan sawit terguling dan keberadaan sopir dan kernetnya sedang dicari,” ujar Joko.

Sementara itu, dua korban yang terseret banjir, namun dapat diselamatkan adalah Nur palupi (13) warga Yukumjaya dan Aiptu Rivat, polisi di Polsub Sektor Bekri.

Kemudian di Kampung Banjarratu, Kecamatan Waypangubuan, Lampung Tengah. Selain menggenangi puluhan rumah, air juga merendam 5 Ha sawah. Bahkah satu unit sepeda motor dan 1 ton ikan budidaya hanyut.

“Banjir terjadi sekitar pukul 06.00 WIB, Senin. Alhamdulilah tidak ada korban jiwa akibat banjir tersebut. Hanya saja kerugian materi mencapai ratusan juta rupiah. Antisipasi banjir susulan warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, ujar Kepala Kampung Banjarratu Hamidi.

Sementara di  Waykanan, beberapa kecamatan terkena dampak banjir bandang dari Sungai Way Umpu dan Way Kanan. Di wilayah ini terdapat satu orang korban jiwa yaitu anak-anak yang ketika musibah datang tengah mandi di Air Terjun Kereta, Kecamatan Blambangnumpu.

Kepala Dinas Kesehatan Waykanan Farida Aryani mengatakan akan membuat posko kesehatan di sejumlah kecamatan yang terkena dampak banjir dan menghimbau kepada seluruh warga untuk mengecek kesehatan ke posko yang telah disediakan.

“Warga yang terkena banjir agar segera mengecek kesehatan karena, banyak penyakit yang sedang mengintai kita,” ujar Farida Aryani.

Kerugian akibat musibah belum dihitung secara rinci itu, tetapi ditaksir mencapai miliaran rupiah.(AS/RA/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *