LAMPUNG SEGALOW (29/1) – Belum lama ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menarik lima obat hipertensi atau darah tinggi dari peredaran. Upaya penarikan tersebut merupakan tindak lanjut dari temuan BPOM Amerika (FDA) tentang zat pengotor N-Nitrosodiethylamine (NDEA) pada bahan baku Irbesartan dari perusahaan farmasi Tiongkok.
Kepala BPOM, Penny K. Lukito, menjelaskan bahwa penarikan sejumlah obat tersebut sudah terpampang di situs web resmi BPOM. “Kan sudah jelas di website karena mengandung Irbesartan,” terang Penny.
Sedangkan zat NDEA yang ditemukan dalam bahan baku Irbesartan berhubungan dengan risiko kanker. Oleh karena itu, BPOM menarik sejumlah produk obat yang mengandung bahan baku yang berasal dari perusahan farmasi di Tiongkok tersebut.
“Berdasarkan penelusuran BPOM RI,” tulis BPOM dilansir situs resminya. “Terdapat obat antihipertensi yang mengandung Irbesarta yang beredar di Indonesia menggunakan bahan baku berasal dari Zhejiang Huahai Pharmaceuticals, Linhai, China.”
Tak hanya ditarik dari peredaran, perusahaan farmasi obat terkait juga diminta menghentikan kegiatan produksinya. Produsen obat lalu diminta melapor pada pihak BPOM RI.
“Dalam rangka perlindungan terhadap kesehatan masyarakat, BPOM RI telah meminta kepada industri farmasi terkait untuk melakukan penghentian produksi dan distribusi obat,” tulis BPOM. “Serta melakukan penarikan obat yang mengandung Irbesartan dengan sumber bahan baku Zhejiang Huahai China dan melaporkan kepada BPOM RI.”
BPOM menyarankan agar pasien yang biasa mengonsumsi obat-obat tersebut berkonsultasi dengan dokter atau apoteker untuk melanjutkan pengobatan. Inilah daftar obat darah tinggi yang telah ditarik BPOM dari peredaran:
- Cardiocom Kaptab Salut Selaput 150 dan 300 mg dari PT Combiphar
- Irbesartan Tablet Salut Selaput 150 dan 300 mg dari PT Otto Pharmaceuticals Industries
- Irbesartan Tablet Salut Selaput 150 dan 300 mg dari PT Pertiwi Agung
- Tensira Tablet Salut Selaput 150 dan 300 mg dari PT Pertiwi Agung
- Opisar Tablet Salut Selaput 150 dan 300 mg dari PT Abbott Indonesia
(ls/rf)