LAMPUNG SEGALOW (15/2) – Institute for Development of Economics and Finance atau INDEF menyatakan, meskipun impor beras merupakan hal yang tidak bisa dihindari pemerintah, namun impor pada 2018 kemarin, dianggap impor tertinggi kedua setelah 2011.
Berdasarkan data BPS, peneliti INDEF, Rusli Abdulah menjelaskan, meskipun tren impor beras Indonesia terbilang fluktuatif, namun terlihat pula tendensi peningkatan jumlah impor dalam 18 tahun terakhir.
“Dari situ, kita bisa lihat bahwa kecenderungan impor itu meningkat,” kata Rusli di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis 14 Februari 2019.
Adapun sepanjang 2000-2010 impor beras yaitu:
– Tahun 2000 sebanyak 1,35 juta ton
– Tahun 2001 sebanyak 644 ribu ton
– Tahun 2002 sebanyak 1,8 juta ton
– Tahun 2003 sebanyak 1,4 juta ton
– Tahun 2004 sebanyak 236 ribu ton
– Tahun 2005 sebanyak 189 ribu ton
– Tahun 2006 sebanyak 438 ribu ton
– Tahun 2007 sebanyak 1,4 juta ton
– Tahun 2008 sebanyak 289 ribu ton
– Tahun 2009 sebanyak 250 ribu ton
– Tahun 2010 sebanyak 687 ribu ton
Selanjutnya, pada 2011-2018 impor beras meningkat yaitu:
– Tahun 2011 sebanyak 2,75 juta ton
– Tahun 2012 sebanyak 1,81 juta ton
– Tahun 2013 sebanyak 472 ribu ton
– Tahun 2014 sebanyak 844 ribu ton
– Tahun 2015 sebanyak 861 ribu ton
– Tahun 2016 sebanyak 1,28 juta ton
– Tahun 2017 sebanyak 305 ribu ton-
Tahun 2018 sebanyak 2,25 juta ton
“Jadi, dari data-data tersebut, impor beras pada 2018, merupakan impor yang tertinggi kedua dalam 18 tahun terakhir, di mana impor tertinggi pertama, yakni pada tahun 2011,” kata Rusli.
Tak sampai di situ, Rusli juga menegaskan bahwa apabila pemerintah sama sekali tidak melakukan upaya apapun dalam rangka meningkatkan produksi beras dalam negeri, maka jumlah angka-angka impor itu masih sangat berkemungkinan untuk terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan.
“Jadi, (impor) ini masih bisa meningkat mengingat tingkat konsumsi yang juga semakin meningkat. Untungnya, kita sudah punya data yang valid,” ujarnya. (asp) (ls/rf)
691 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Tags:Related Posts
PERINGATI HARI ANAK NASIONAL, WALIKOTA EVA DWIANA MINTA ORANG TUA BERIKAN SUPPORT DAN KASIH SAYANG BAGI ANAK
DAMPAK ORANG TUA PILIH KASIH PADA ANAK
MENCEGAH KANKER PADA ANAK, APAKAH BISA?
GEJALA KANKER PADA ANAK
WAGUB CHUSNUNIA BUKA ACARA ADVOKASI KEAMANAN PANGAN PASAR AMAN DARI BAHAN BERBAHAYA BERBASIS KOMUNITAS DAN PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH AMAN
No Responses