BANDARLAMPUNG-Senin (22/1/2018), ada aksi di depan Kantor Pemprov Lampung yang menuntut dana bagi hasil (DBH). Di belakang aksi itu, ternyata ada Liaison Officer (LO) Herman HN (Wali Kota Bandarlampung) yang mencalonkan diri menjadi Gubernur Lampung.
LO tersebut adalah Rahmat Husein DC—kerap disapa Ucen. Dia tampak mengenakan helm hitam dan kaca mata, dengan kemeja merah kota-kotak bergaris putih.
Di lokasi demo Rahmat Husein yang merupakan tim sukses dari Herman HN bersandar di mobil patroli polisi. Tidak berselang lama, dia memasuki barisan tengah massa, kemudian menghampiri Resimen Kadapi yang tengah berorasi di atas truk bak terbuka
Rahmat Husein terlihat berbisik-bisik dengan Resmen Kadapi.
Selama aksi berlangsung, LO Herman HN ini, tidak melepas helm yang ia kenakan beserta kaca mata hitam yang dia pakai.
Tidak banyak yang mengenal Rahmat Husein karena dia tidak melepaskan helm hitam yang membungkus kepalanya. Sebagian awak media yang mengetahui aksi kucing-kucingannya mengabadikan momen tersebut dengan kamera handphone.
Aksi yang dilakukan oleh Warga Bandar Lampung Berdaulat (FWBLB) yang merupakan massa gabungan guru honorer, Ketua RT, dan warga Kota Bandar Lampung memenuhi pintu gerbang Pemerintahan Provinsi Lampung.
Sekretaris FWBLB, Resmen Kadapi, mengatakan Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp200 miliar adalah hak Pemerintahan Kota Bandar Lampung yang belum dibayarkan pemerintah provinsi.
Mereka mendatangi Kantor Gubernur dan Kejaksaan Tinggi meminta Pemerintahan Provinsi Lampung segera mencairkan dana tersebut.
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, Resmen Kadapi, memerintahkan massa untuk masuk menerobos barisan pengamanan. Namun, aksi itu gagal, lantaran pintu gerbang dijaga ketat oleh Satuan Polisi Pamong Peraja bersama anggota dari Polresta Bandar Lampung.
“Kalau gubernur tidak mau menjelaskan alasannya, tidak mau membayar DBH, kita masuk ke halaman kantornya, yang laki-laki maju ke depan, semuanya kita akan masuk bersama-sama ke dalam,” kata Kadafi. (FS/RA)
771 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Tags:
No Responses