BANDARLAMPUNG, LAMPUNG SEGALOW (19/11) – Wakil Pimpinan Wilayah BRI Bandar Lampung Agus Ahdiyat ikut hadir dalam seminar UMKM yang bertajuk “Menggelorakan Kemandirian UMKM ” yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartwan Indonesia, di Gedung PTPN VII, bandar Lampung, Selasa (19/11).
Agus Ahdiyat mengatakan sudah
99% UMKM yang ada di Indonesia tetapi hanya 20% yang dapat mengakses pembiayaan dan 80 portofolia UMKM juga pembiayaan kita untuk umkm hanya 20 untuk korporasi yang berdiri sendiri.
Permasalahan yang di hadapi para UMKM yang selama ini kami geluti dengan mereka dan bagaimana cara untuk mengendalikan kendala UMKM tersebut.
Kemudian UMKM belum memiliki sistem administrasi dan manajemen keuangan yang baik seperti neraca laba yang tercatat.
oleh karena itu, kita mendidik dengan cara melatih mereka untuk bisa wawancara terhadap bapak/ibu dalam kegiatan sehari-hari dalam pekerjaanya dan hal tersebut dimasukan kedalam neraca atau buku keuangan untuk dicatat.
Selanjutya, kesulitan bagi UMKM mengenai legalitas. Maka kami tingkatkan untuk pinjaman sampai 50 juta tidak perlu angunan yg bersifat giring, hanyaperlu keterangan usaha dari kepdes, untuk 200 juta tidak melakukan keterikatan angunan, kecuali terjadi masalah maka baru kita lakukan penjualan angunan bersama.
Kemudian, yang memiliki keterbatasan SDM kami lakukan training UMKM contohnya10.000 UMKM di seluruh indonesia dan termasuk di bandar lampung sudah dilakukan 3 minggu yang lalu untuk diberikan pelatihan dan hadiri juga oleh tokopedia.
“Kami mengundang 10.000 UMKM terbaik di indonesia dan 100 UMKM terbaik di Bandar lampung untuk mengikuti pameran yang kami sediakan, dulu juga pernah UMKM ikut pameran sampai ke malaysia. ” katanya”.
Agus Ahdiyat menjelaskan ada 5 UMKM dari 15 UMKM yang kita ajukan dan akan mengikuti training tanggal 20 November 2019 ini ketemu para buyer di luar negeri market play online seperti Tokopedia. Berlanjut dengan masalah pemasaran produk kita selalu mengundang bergiliran UMKM untuk ikut dalam pameran yg bersifat lokal atau Nasional.
” Ia mengatakan untuk mengatasi kesulitan dalam administrasi dan manajeman ini kami dapat berusaha dan mengupayakan para petugas kami untuk langsung terjun ke lapangan sehingga dpt mengakses langsung tanpa prantara serta angunan yg Belum memenuhi syarat kita tidak menggangunkan angunan karena hanya fisikologis saja agar peminjam membayar anggunannya. Jika masih berasa keberatan dengan suku bunga maka kami akan menekan suku bunga serendah mungkin tapi, kami tidak ingin rugi harus sustainable dengan harga yang wajar, dengan suku bunga lebih rendah maka peminjam dapat dengan mudah mengembalikan pinjamannya dan ingin meminjam lagi.”
” upaya meningkatkan UMKM kami perbankkan menyediakan pembiayaan yang sesuai dengan tingkat usha bapak atau ibu mulai dari sederhana sampai bapak/ibu bisa mengakses pembiayaan informil, pembukaan sudah baik, angunan yang baik, memperbanyak cabang dan petugas BRI disetiap kecamatan, dan petugas pemasaran minimal 4 orang” katanya.” (ve/rf)
1,527 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Tags:
No Responses