BANDARLAMPUNG LAMPUNG SEGALOW – Salah satu tokoh masyarakat Lampung M. Alzier Dianis Thabranie mengaku siap pasang badan untuk melindungi masyarakat yang berniat melaporkan dugaan politik uang (money politic).
Oleh karena itu, setiap masyarakat yang menemukan adanya politik uang segera melaporkan ke Panwas atau Gakkumdu setempat. “Jangan takut-takut. Kan yang bisa mencabut nyawa kita hanya Allah dan gak ada manusia yang bisa mencabut nyawa manusia!” kata Alzier, Senin (25/6/2018).
Alzier menegaskan, kapolda memiliki kewajiban untuk melindungi hak politik seluruh masyarakat Lampung. Terlebih bagi masyarakat yang menginginkan terciptanya pilgub yang bersih tanpa politik uang.
“Masyarakat jangan takut-takut, jika ada ancaman silahkan datang kerumah saya. Akan saya siapkan tim hukum untuk melaporkan ancaman tersebut ke Polda Lampung. Saya yakin polda Lampung akan berpihak ke masyarakat dalam penegaan hukum,” jelasnya.
Selain itu, Alzier memerintahkan jajaran di partai Golkar yang tergabung dalam organisasi masyarakat seperti Indra Karyadi selaku anggota LDII Lampung, Fasni Bima yang tergabung dalam Baladika, dan Taren Sembiring pendekar karateka Lampung yang menjabat sebagai Ketua Umum Shitoryu Indonesia Karatedo (Shindoka) Lampung untuk membantu masyarakat yang ingin melaporkan adanya dugaan politik uang.
“Saya imbau masyarakat jangan takut dengan gertak sambal tim lain. Laporkan ke polisi yang penting jangan anarkis, harus kondusif dan pilgub berjalan aman, Jadi, masyarakat jangan takut,” ungkapnya.
Sementara itu, Fasni Bima, Anggota Ormas Baladika Karya, menyatakan kesiapan untuk membantu dan melindungi masyarakat yang ingin melaporkan adanya dugaan politik uang. Karena ini merupakan salah satu langkah untuk menciptakan pilgub yang jujur dan adil.
“Kalau pilgub berjalan dengan Jurdil, Insya Allah Lampung akan mendapat sosok calon pemimpin yang bersih demi kemajuan Lampung lima tahun mendatang,” kata Fasni.
Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk mengambil langkah berani melaporkan pelaku yang melakukan politik uang. “Ayo kita belajar berani dengan menolak politik uang demi kemajuan Lampung. Kalau bukan dari kita siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi,” ujarnya.(ls/ra)