LAMPUNGSEGALOW.CO.ID – Kasus corona di Indonesia kembali meningkat akibat penyebaran Omicron, bahkan mencapai 27.197 kasus pada Kamis 3 Februari 2022 menurut data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pasien Omicron pada anak-anak juga meningkat.
IDAI juga mencatat proporsi anak yang terinfeksi Omicron hingga perlu dirawat di RS itu lebih tinggi dari sebelumnya. Lantas jika memang anak terinfeksi Omicron, apakah ada obat khusus yang harus diberikan?
Penjelasan Ketua Satgas COVID-19 IDAI soal Obat Khusus untuk Anak yang Terinfeksi Omicron
Tidak semua anak yang terinfeksi Omicron perlu mengonsumsi obat. Menurut Ketua Satgas COVID-19 IDAI, dr. Yogi Prawira, SpA (K), jika gejala anak ringan tidak perlu diberi obat-obatan.
“Karena seperti penyakit virus yang lain, pada saat daya tahan tubuhnya naik, respons imunnya oke, maka dia saat limiting disease, dia akan sembuh sendiri, enggak perlu diobati macam-macam,”
Meski begitu, anak boleh diberi vitamin. Apalagi kebanyakan anak Indonesia kekurangan vitamin D dan zinc, sehingga bisa diberikan saat terinfeksi Omicron. Tetapi, ketika anak memiliki komorbid, dan gejalanya sudah mengarah ke sedang, dokter mungkin akan memberikan antivirus.
“Tapi tidak bisa mengobati sendiri, itu harus ditentukan oleh dokter yang merawat. Jadi, antivirus pada kondisi tanpa gejala, gejala ringan, itu tidak perlu, antibiotik apalagi,” jelas dr. Yogi.
antibiotik tidak perlu diberikan untuk anak yang terinfeksi Omicron. Menurut dr. Yogi, antibiotik hanya diberikan jika ada koinfeksi. Misalnya, pasien yang awalnya terinfeksi COVID-19 dengan gejala ringan, namun setelah dua minggu ternyata mengalami komplikasi pneumonia karena bakteri. Maka akhirnya perlu mendapatkan antibiotik untuk mengobati koinfeksi, bukan untuk COVID-19.
Sehingga, jika memang si kecil terinfeksi Omicron dengan gejala ringan hingga berat, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dengan begitu, dokter dapat memberikan perawatan yang tepat. Pemberian vitamin juga lebih baik sesuai resep dokter.
“Dosis vitamin itu sebaiknya dikonsultasikan ke dokter. Ada juga istilahnya hyper vitamin minosis, dikasih vitamin berlebihan. Nanti gejalanya malah jadi diare muntah-muntah dan sebagainya, tetap sebaiknya dikonsultasikan lebih dulu,” jelas dr. Yogi. (Ist/Zar/AA)
873 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Tags:
No Responses