BAHAYA CAT RAMBUT UNTUK ANAK YANG PERLU ORANG TUA WASPADAI

BAHAYA CAT RAMBUT UNTUK ANAK YANG PERLU ORANG TUA WASPADAI

LAMPUNGSEGALOW.CO.ID – Kalau Mama perhatikan, sekarang mulai banyak anak-anak yang rambutnya diwarnai. Mama kadang suka mikir, ada enggak ya bahaya cat rambut untuk anak?

Mewarnai atau mencat rambut adalah sebuah metode styling rambut yang bikin penampilan seseorang jadi berbeda. Bahkan dengan mewarnai rambut, bisa menyamarkan berbagai permasalahan rambut seperti rambut lepek maupun kering.

Biasanya, penataan rambut dengan mengecat rambut dilakukan oleh orang dewasa. Namun, kalau yang Mama lihat, sekarang mulai banyak anak-anak yang juga mulai mewarnai rambutnya.

Hal ini jadi makin marak setelah ramai tren Citayam Fashion Week belum lama ini. Kalau yang Mama lihat, banyak anak-anak serta remaja tanggung yang datang ke sana rambutnya diwarnai bermacam-macam.

Nah, sebenarnya mewarnai rambut pada anak-anak itu aman dilakukan enggak ya? Lantas apa saja bahaya cat rambut untuk anak yang perlu orang tua waspadai?
Daripada penasaran, yuk simak penjelasannya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber ini!

Baca Juga:   DPRD Lampung Desak Gubernur Tambah Anggaran BOSDa

Bahaya Cat Rambut untuk Anak

Setelah mempunyai anak, tentunya kita ingin mendandani si kecil ya. Alasannya, supaya tampilannya makin menarik dan menggemaskan.

Tidak hanya memilihkan pakaian serta aksesorisnya, tapi juga terkadang kita ingin menata rambut anak. Akan tetapi, boleh enggak ya rambut anak diwarnai? Ternyata ada beberapa dampak buruk jika rambut anak dicat atau diwarnai, antara lain:

1. Memicu Reaksi Alergi pada Anak
Produk cat rambut umumnya mengandung zat kimia seperti hidrogen peroksida, ammonia,para-phenylenediamine (PPD), serta timbal asesat. Berbagai zat kimia ini bisa menimbulkan reaksi alergi pada anak.

Terlebih, daya tahan tubuh anak masih belum sekuat orang dewasa. Sehingga lebih rentan terkena alergi. Beberapa reaksi alergi yang bisa timbul pada anak antara lain, kulit memerah, gatal, adanya sensasi terbakar, batuk-batuk, bersin, pusing, hingga sesak napas.

Baca Juga:   KOMITE I DPD RI PASTIKAN KESIAPAN PROVINSI LAMPUNG DALAM TAHAPAN PEMILU SERENTAK TAHUN 2024

2. Meningkatkan Risiko Kanker
Balik lagi, mengingat berbagai kandungan zat kimia yang ada pada cat rambut, kalau dilakukan pada anak terlalu dini, hal tersebut bisa mengakibatkan peningkatan risiko kanker.

Sebut saja kanker yang berhubungan dengan darah, seperti limfoma dan leukimia. Menurut laman Every Mum, anak-anak di bawah usia 16 tahun memang tidak disarankan dulu untuk mewarnai rambut. Mengingat lebih banyak risiko buruknya jika dilakukan.

3. Bisa Merusak Rambut
Mengecat rambut memang bisa membuat tampilan jadi lebih menarik dan berbeda ya. Tapi, kalau buah hatimu masih anak-anak, sebaiknya tunggu dulu sampai dia remaja atau bahkan dewasa kalau ingin mewarnai rambutnya.

Bahan kimia yang terdapat pada cat rambut juga dapat menghilangkan pigmen warna pada rambut anak. Cat rambut juga bisa menghilangkan minyak serta kilau rambut alami pada si kecil.

Belum lagi risiko rambut rontok dan rusak, jika memaksakan mewarnai rambut sejak usia dini.

Baca Juga:   WARGA BINAAN LP NARKOTIKA SHOLAT ISTISQA

4. Berbahaya bagi Tubuh Anak
Kemudian bau yang tajam dari cat rambut, jika terhirup oleh si kecil bisa berbahaya bagi anak-anak yang memiliki riwayat penyakit pernapasan, seperti asma maupun bronchitis.

Selain itu, dalam kasus yang lebih parah, zat kimia berbahaya yang ada cat rambut bisa berpengaruh pada kesehatan anak, seperti pada fungsi endokrin, sistem metabolisme tubuh, hingga berdampak buruk pada perkembangan kognitifnya.

Itulah dia berbagai detail bahaya cat rambut untuk anak. Alih-alih memaksa mewarnai rambut anak, kamu masih bisa kok menata rambut anak dengan memotong rambut atau men-style rambutnya sesuai dengan bentuk wajahnya. Tentunya tetap membuat tampilan si kecil jadi lebih menarik dan lucu.

Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagimu ya, Ma! (Ist/TSF/AA)

 1,165 kali dilihat,  2 kali dilihat hari ini

banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan