Balita Tewas Diduga Korban Malpraktek

WAYKANAN, LAMPUNG SEGALOW – Balita tewas yang diduga akibat malpraktek yaitu setelah meminum Obat dari Dokter Rumah Sakit Haji Kamino (RSHK) Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan, Minggu (15/07).

Korban bernama Andara Fathi Sholeha (7 bulan) putri pertama dari pasangan Dara Herawati dan Darwis yang beralamatkan dikampung Bengkulu kecamatan Gunung Labuhan. Hal tersebut disampaikan oleh adik dari Ibu Korban Syahrul Sidik, yang dihubungi melalui Telepon Minggu malam pukul 19:30 WIB.

Syahrul yang dihubungi melalui Telefon sedang melakukan ta’ziah dirumahnya, dia menceritakan kronologis dari awal keponakannya / korban masuk RSHK sampai dengan meninggal dunia.

“Awal mula keponakan saya / korban terkena penyakit muntaber pada Sabtu Malam kemarin, dan pagi tadi langsung dibawa oleh ibu dan bapak saya kerumah sakit Haji Kamino pada pukul 07:00 WIB sesampainya di RS ditangani oleh Perawat yang sedang piket, namun penanganan dari perawat dirumah sakit tersebut hanya memberikan resep obat saja, tidak di infus atau penangan medis lainnya dan hanya mengatakan bahwa Keponakan saya sudah sehat tidak perlu dirawat lagi, namun Ibu saya tetap meminta keponakan saya dirawat dikarnakan takut sakitnya semakin parah, namun Perawat tersebut tidak mengizinkan untuk dirawat, mereka bilang keponakan saya tidak apa-apa cukup dikasih obat saja bisa sembuh,” terangnya.

Dan saya pun sampai menelpon kepihak rumah sakit, sambung Syarul. Untuk meminta keponakan saya dirawat di Rumah sakit itu, namun mereka menolak untuk merawatnya, dan saya pun sempat bersitegang dengan pihak Rumah Sakit melalui telepon, sampai-sampai saya katakan, “kalo ada apa-apa terhadap Keponakan saya. Saya akan tuntut kalian,” namun mereka tidak mengindahkan perkataan saya itu, ungkapnya.

“Setelah itu Ibu saya yang benama Kartini dan bapak saya Tarmizi, menebus obat yang diberikan resepnya oleh perawat itu kemudian menebusnya dirumah sakit itu, dan langsung menelpon kepala kampung Bengkulu Jusman, untuk meminta jemput di Rumah Sakit, dan ibu saya menunggu di depan RSHK, tak beberapa berselang Keponakan saya langsung kritis dan dibawa masuk lagi kerumah sakit tersebut, dari situlah keponakan saya merenggun napas terakhirnya pada pukul 09:00 WIB,” ungkap Syahrul.

“Kami pihak keluarga akan segera menyakan kepihak RSHK, dan kemungkinan kami akan menuntut kepihak Rumah Sakit itu,” pungkasnya.

“Dan ditambahkan juga oleh kakak Syahrul. Jumhadi, saat memandikan Jenasah Dara tadi, keluar dari mulutnya yang obat yang diduga diberikan oleh Perawat yang menanganinya di RSHK”, jelasnya.

Saat dimintai keterangan pihak RSHK pada malam ini pukul 20:00 WIB, tidak ada yang mau memberikan Komentar Apapun, terkait meninggal nya Balita tersebut. (RA/FS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *