BANDARLAMPUNG, LAMPUNG SEGALOW – Dua Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu Bank Mandiri dan BRI Wilayah Lampung mengaku tidak mengetahui perihal penyimpanan uang Pemilu Gubernur Lampung.
Hal ini terkesan kedua pihak bank menyamarkan informasi publik saat reporter lampungsegalow.co.id melakukan konfirmasi terkait dana hibah miliaran rupiah peruntukan gelaran Pemilu Gubernur Lampung 27 Juni 2018.
Saat dikonfirmasi, Sekretaris Perusahaan BRI, Haifa Ghaida melalui pesan WhatsApp mengaku sama sekali tidak mengetahui perihal penyimpanan dana Pemilu yang disimpan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lampung.
“Mohon maaf mas. Saya tidak mengetahui ttg informasi yg mas tanyakan. Terimakasih,” tulisnya dipesan WhatsApp yang dikirimkan pada Kamis (16/9) kemarin.
Dikonfirmasi terpisah, pihak Bank Mandiri lebih memilih tidak mengetahui persoalan tersebut. Saat dikonfirmasi juga melalui pesan WhatsApp, Humas Bank Mandiri, Adil mengatakan bahwa ia sedang ada kegiatan training/pelatihan.
“Mohon maaf mas sy sedang training,” singkatnya dihari yang sama.
Setelah itu, dalam pesan tersebut Adil memberikan nomor General affair Bank Mandiri, Rudi Joe. Saat dihubungi melalui teleponenya, Rudi mengaku tidak mengetahui perihal penyimpanan dana Pemilu yang disimpan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung ke Bank Mandiri.
“Saya tidak tahu dan saya tidak berkenan untuk memberikan komentar. Silakan mas kirim surat dan kirimkan ke Kantor Bank Mandiri Pusat. Karena perihal itu sudah dilimpahkan ke pusat,” ujarnya.
Diketahui, adanya dugaan perbuatan yang mirip gratifikasi terjadi antara penyelenggara Pemilu dengan pihak Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Dugaan tersebut lantaran penyelenggara Pemilu yakni Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lampung dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung, lebih mengutamakan menyimpan dana Pemilu di Bank BUMN, BRI, dan Mandiri dibandingkan Bank Lampung.
Alasan lebih mengutamakan menyimpan uang di Bank BUMN lantaran mendapatkan kendaraan mobil. Selain itu juga, jaringan Bank Lampung lemah dan tidak sampai di daerah.
Merespon hal itu, dibeberapa media Ketua KPU Lampung, Nanang Trenggono mengakui penyimpanan dana hibah lembaganya ditempatkan pada Bank Mandiri, dengan memperoleh bonus 2 kendaraan roda 4 yang kemudian menjadi aset KPU RI.
“Untuk penyimpanan anggaran kita sesuai izin Gubernur, Sekjen KPU RI, dan Konsul KPK. Dan kami memilih Mandiri juga karena jaringannya sampai ke daerah,” katanya disejumlah media.
Sementara, Bawaslu Provinsi Lampung menyimpan anggaran hibah Pilgub di BRI dengan mendapat hadiah pinjam pakai 2 kendaraan roda 4 selama tahapan pilgub berlangsung.
“Pemilihan Bank BRI karena jaringannya sampai ke daerah,” tutur Ketua Bawaslu Lampung, Fatikhatul Khoiriyah.
Seperti diketahui KPU Lampung mendapat kucuran anggaran sebanyak Rp.267 miliar dan Bawaslu Lampung Rp.92 miliar. (adm/rf)
1,469 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Tags:
No Responses