MESUJI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong petani Mesuji untuk memperbaiki mainstream soal produksi padi. Tidak hanya menjual dalam bentuk gabah, tetapi berbentuk beras kemasan. Sehingga, bisa menjangkau konsumen internaional.
“Dunia telah berubah. Kita harus mampu mengubah diri dengan mengikuti modernisasi pertanian yang modern. Terutama pasca panen,” kata presiden, saat peresmian pengembangan Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades) terintegrasi yang dilaksanakan di Rice Milling Plant (RMP) Kawasan Terpadu Mandiri (KTM) di Desa Wonosari, Kecamatan Mesujitimur, Mesuji, pukul 16.50 WIB, Minggu (21/1/2018).
Keuntungan yang besar pada saat dijual dalam bentuk beras. Kalau bisa sudah dalam bentuk kemasan dan dijual di pasar. Di era globalisasi, masyarakat harus mampu mengubah kebiasaan lama.
Selain itu, dengan memanfaatkan generasi muda, maka pemasaran produk unggulan seperti padi mampu dipasarkan melalui internet dan media sosial. “Sehingga pembelinya tidak hanya di sekitar sini, tetapi seluruh Indonesia. Bahkan dunia mampu membelinya,” jelas Jokowi.
Lebih lanjut, Presiden menjelaskan dengan adanya RMP, maka masyarakat akan mampu meningkatkan pendapatannya.
“Saya mau lihat dahulu apakah kapasitas RMP di sini cukup atau tidak. Kalau bermanfaat maka akan kita tingkatkan untuk menampung produksi padi di KTM mesuji ini,” kata jokowi.
Oleh karena itu, Presiden meminta agar para petani berkonsolidasi dalam kelompok besar sehingga para petani akan mampu bersaing, jangan bergerak sendiri-sendiri apalagi menjual dalam bentuk gabah.
“Para petani membuat kelompok besar petani, memiliki penggilaingn modern, kemasan modern, dan nama yanv baik. Hal itu akan menjadi nilai tambah harga, sehingga mampu menjual hasil tani kita hingga ke Provinsi lain, bahkan keluar Indonesia,” jelasnya.
Dalam mendukung pertanian di KTM Mesuji, presiden memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membangun irigasi untuk meningkatkan produksi pertanian.
Dalam kesempatan itu, Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menjelaskan bahwa masyarakat KTM Mesuji telah menunggu kehadiran Presiden Jokowi.
Program transmigrasi telah dimulai sejak 1950 dan daerah transmigrasi tersebut telah mampu memacu pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa. Sejak diluncurkannya program tersebut, kawasan transmigrasi telah berhasil menciptakan 1.184 desa, 335 ibukota kecamatan, 104 ibukota kabupaten, dan dua ibukota provinsi. “Dan Mesuji berasal dari transmigrasi pada 1982 yang lalu,” jelasnya.
Keberhasilan program ini, menurut Eko, dikarenakan memiliki bisnis model yang nyaris lengkap dan terintegrasi dari hulu ke hilir dalam suatu klaster pertanian yang direncanakan sejak awal.
Di tengah meningkatnya pendapatan dan kebutuhan masyarakat, menurut Eko, pengelolaan kawasan transmigrasi yang besar dan terintegrasi secara vertikal tidak mampu dihindari lagi.
“Untuk itu, kementerian desa menggandeng kepala daerah, kementerian dan lembaga terkait, dunia usaha dan perbankan untuk membentuk klaster ekonomi kawasan transmigrasi dan kawasan perdesaan di Indonesia yang dikenal Prukades,” jelasnya.
Sebagai wujud perhatian dan realisasi pengembangan Prukades, terdapat penyerahan bantuan modal masing-masing sebanyak Rp50 juta kepada 17 BUMDes oleh Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Republik Indonesia.
Serta terdapat penyerahan kredit usaha rakyat (KUR) BNI senilai Rp25 juta/orang dan bantuan alat pertanian berupa 19 hand tractor oleh Menteri BUMN.(FS/RA)
641 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Tags:Related Posts
LAMPUNG SELATAN EXPO 2024 RESMI DITUTUP
BUPATI LAMPUNG SELATAN SERAHKAN BANTUAN BEDAH RUMAH DI BAKAUHENI DAN RAJABASA
DINAS PPPA USUNG KONSEP RAMAH ANAK DI LAMPUNG SELATAN EXPO 2024
BUPATI LAMPUNG SELATAN LAKUKAN PELETAKAN BATU PERTAMA SMPN 4 KATIBUNG
PCNU DAN GP ANSHOR SILATURAHMI DENGAN PEMERINTAH LAMPUNG SELATAN
No Responses