BANDARLAMPUNG, LAMPUNGSEGALOW.CO.ID – Banyak permasalahan di negeri ini yang membutuhkan peran generasi muda untuk memecahkannya. Salah satu pemasalahannya adalah minimnya pengetahuan literasi atau melek keuangan di masyarakat. Seperti yang kita ketahui, saat ini marak terjadi masalah keuangan baik anak-anak, remaja, dan orang dewasa dengan situasi masalah masing-masing. Misalnya saja, pada anak-anak dan remaja, tingkat konsumsi yang tinggi dan tingkat tabungan yang rendah dapat menjadikan generasi yang konsumtif. Jum’at (7/10).
Oleh karena itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) provinsi Lampung mulai menyasar generasi muda untuk menyikapi uang secara cerdas guna mendorong program peningkatan literasi dan inklusi
Keuangan bagi kelompok pelajar melalui simpanan Pelajar (SimPel) sehingga bisa meningkatkan perekonomian semakin kuat.
Seperti kita ketahui, tabungan merupakan faktor penting dalam menentukan pertumbuhan ekonomi. Jika tingkat tabungan masyarakat itu tinggi maka dana yang tersimpan akan meningkat pula. Dana tersebut dapat dialami untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui penanaman modal atau investasi. Kalau dilihat dari data OJK, tabungan masyarakat meningkat setiap tahun selama Covid-19 sebesar 10% setiap tahun. Saat ini, sekitar 76 juta pelajar di Indonesia juga telah memiliki tabungan, untuk di provinsi Lampung sendiri jumlah rekening pelajar mencapai 68.363 dengan nominal yang berhasil di himpun sampai bulan Juni 2022 sebesar Rp 9,98 Miliar. Sehingga ini merupakan kekuatan yang menambah likuiditas di perbankan.

Program SimPel ini bertujuan untuk mengajak teman-teman yang masih duduk di bangku sekolah agar menyisihkan uang sakunya di tabungan SimPel (Simpanan Pelajar) demi masa depan yang lebih baik, dengan menabung bisa mengantarkan para pelajar untuk mencapai tujuannya. Selain itu, program SimPel sendiri merupakan salah satu bentuk implementasi Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26 Tahun
2019 tentang Hari Indonesia Menabung, yang memiliki tujuan agar setiap pelajar di Indonesia memiliki
rekening sehingga budaya menabung di Lembaga Jasa Keuangan (LJK) formal dapat dilakukan sejak dini.
Branch Manager BTN Bryan Adria Wijaya mengatakan pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan berbagai sekolah di provinsi Lampung mulai dari TK, SD, SMP terkait pembukaan tabungan simpel ini.
“Sudah masuk, mulai dari TK, SD sudah kita tawarkan, dan nanti kita ada program dari kami sendiri dari simpel yaitu BTN Juara untuk usia 12 tahun ke atas jadi nanti ada migrasi dari siswa yang masuk ke usia 12,” paparnya.
Menurut dia, terkait syarat dan ketentuan pembukaan tabungan SimPel ini pihaknya sudah mempermudah dan sederhana, mulai dari penggeratisan biaya administrasi.
“Tidak ada biaya administrasi jadi tidak ada biaya apa pun. Untuk bunga memang tidak ada, tapi akan kita ganti dengan beberapa kegiatan yang memberikan edukasi, muridnya dibuka tabungan simpel terlebih dahulu baru kita adakan kegiatan,” ujarnya.
Lanjutnya, terkait bunga di tabungan SimPel ini memang ditiadakan karena fokus pembukaan produk SimPel ini memang untuk menamakan budaya menabung dikalangan pelajar sekaligus sebagai alat untuk belajar disiplin dengan menabung sejak dini.
“Tabungan SimPel ini hanya untuk edukasi pembelajaran bagi para siswa yang masih kecil untuk belajar menabung sejak dini,” katanya.
Dia juga menyampaikan, bahwa pihaknya sudah melaksanakan kerjasama dengan pihak sekolah yang melakukan penyimpanan manual ke guru nanti akan kita alihkan ke tabungan.
“Jadi nanti siswa mendapatkan buku tabungan dan ATM yang tercantum nama siswa tersebut sehingga lebih menarik. Kita terus lakukan penawaran pembuatan tabungan siswa secara intens dengan melaksanakan kegiatan edukasi setiap Minggu ke sekolah dengan membawa mobil keliling yang memang sudah kita jadwalkan,” jelasnya.
Sementara, Kepala Kantor OJK Provinsi Lampung, Bambang Hermanto mengatakan bahwa penyediaan akses keuangan untuk pelajar ditujukan untuk membangun pendidikan karakter
budaya menabung sejak dini.
“Tentunya hal ini untuk mengimplementasikan program satu rekening satu pelajar guna
mengakselerasi inklusi keuangan bagi kelompok pelajar,” kata Bambang.
Lanjutnya, adapun upaya untuk mendukung implementasi Program SimPel dapat dilakukan pihak sekolah antara lain dengan cara salah satunya adalah menjalin kerja sama dengan sektor perbankan yang menyediakan produk tabungan bank dengan segmentasi anak/pelajar maupun produk Simpanan
Pelajar (SimPel/SimPel iB).
“Kegiatan Gerakan Menabung pada hari ini menjadi momentum pendorong bagi setiap lembaga jasa Keuangan dan sekolah-sekolah, untuk lebih pro aktif dan kolaboratif melakukan
penjajakan kerja sama, sehingga ke depan dapat terwujud satu rekening satu pelajar, sehingga pelajar memiliki tanggung jawab untuk menabung dan mengelola simpanan sendiri, demi masa depan yang lebih baik” pungkas Bambang.
Terpisah, wali murid sekolah SD Negeri 2, Liana menyambut dengan antusias penerapan program SimPel ini karena dianggap bisa mengajarkan anak untuk lebih disiplin dan cerdas dalam menyikapi keuangan.
“Masih manual. Karena murid disini termasuk anak saya masih menabung ke ibu gurunya. Sekarang kan sudah era digitalisasi, diharapkan dengan adanya program-program seperti ini, anak-anak kita bisa mengikuti perkembangan zaman, kalau dulu kan nabung di celengan, nah sekarang bisa lewat tabungan ini yang bisa diakses dimana saja karena bentuknya kan ATM, mau diambil kapan saja kalau ada keperluan mendesak bisa, dan mungkin fitur-fiturnya lebih mudah dipahami oleh anak-anak. Jadi semoga kedepannya pihak bank dan pihak sekolah bisa bekerjasama agar terwujud program SimPel ini,” harapnya.
“Ya pastinya kita sebagai orang tua sangat mendukung kalau ada program SimPel seperti ini, toh ini juga berdampak positif bagi anak kita. Kita mengajarkan anak menabung sejak dini supaya anak lebih disiplin dalam mengatur keuangan dan yang paling penting ini untuk menjaga konsistensi gaya hidup hemat dan cerdas,” ujarnya.
Dia juga berharap, kegiatan simpel ini bisa terimplementasikan di sekolah tempat anaknya mengenyam pendidikan.
Sekedar informasi, Persyaratan untuk membuka rekening SimPel berbeda-beda di tiap bank, jadi pastikan dahulu ke bank pilihanmu. Persyaratan dokumennya dapat mencakup sebagai berikut:
1. Fotokopi kartu pelajar
2. Fotokopi akta kelahiran kamu
3. Formulir pembukaan rekening
4. Fotokopi KTP salah satu orang tua
1,082 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Tags:
No Responses