BANDARLAMPUNG, LAMPUNG SEGALOW – Direktur Walhi Lampung Hendrawan mengajak masyarakat agar berfikir ulang bila ingin memilih para calon legislatif (Caleg) yang memasang banner wajahnya di pohon dan tempat-tempat tak patut lainnya, pada Pemilu 2019 nanti. Prilaku itu sudah mencerminkan bahwa para calon wakil rakyat tersebut memiliki potensi bakal tak peduli terhadap tugas dan tanggung jawabnya dalam mengemban amanah rakyat bila menjabat.
“Pohon itu harusnya dijadikan sebagai asupan untuk oksigen agar bisa mereduksi pencemaran udara. Bukan dipasangi banner. Ini sudah mencerminkan bahwa para Caleg tersebut tak peka terhadap lingkungan. Artinya, hal itu refleksi dari sifat masa bodo. Dan, jelas tak layak untuk menjadi wakil rakyat!”, Tandas Hendrawan, Sabtu (10/11)
Terkait hal tersebut Walhi telah melayangkan surat protes ke KPU dan meminta penyelenggara Pemilu itu memformulasikan bentuk sanksi lainnya yang mampu menimbulkan efek jera bagi para Caleg tersebut. Misalnya, dengan mendiskualifikasi mereka bila terbukti melakukannya.
Pepohonan sama saja seperti makhluk hidup bisa merasakan tersakiti sehingga pohon tersebut mati. “Timbul pertanyaan kita. Apakah momentum Pileg ini untuk merusak lingkungan? Seharusnya Pileg ini dijadikan ajang untuk memperbaiki lingkungan, bukan merusaknya,” jelasnya.
Walhi selalu mengkampanyekan agar tidak usah memilih Caleg yang memasang banner di pohon. “Sejauh ini kami hanya bisa memberikan sanksi sosial agar masyarakat tidak memilih caleg yang memasang banner di pohon,” ujarnya.(adm/rf)