LAMPUNG SEGALOW (18/3) – Moms, bagaimana sih, kondisi keuangan Anda saat ini dibandingkan ketika masih lajang? Bagi banyak orang, kondisi keuangan setelah berkeluarga memang bisa terasa sangat berbeda. Untuk itu, kita mau tak mau mesti bisa mengaturnya dengan bijak.
Pengalaman yang dialami Vendryana memang bisa dialami siapa saja, mungkin termasuk Anda. Prita Ghozie, seorang perencana keuangan dalam acara ini merespon, mengkomunikasikan tentang keuangan dengan pasangan adalah penting. Terlebih juga berpengaruh dengan usianya anak, karena semakin ia besar ia kecil sudah bisa meminta ini-itu, dan hal tersebut berpengaruh terhadap keuangan keluarga.
Langkah selanjutnya, lanjut Prita, adalah financial check up. Anda mesti mengecek dari kondisi berikut, mana yang sedang dijalani keluarga Anda. Ini menunjukkan sehat tidaknya kondisi keuangan keluarga Anda, Moms.
“Situasi pertama, kita punya hutang enggak? Saya bayar cicilan lewat sepertiga gaji saya nggak, kalau ya berarti tidak sehat. Kedua, tiap bulan, saya punya sisa nggak dari penghasilan? Kalau impas, itu juga belum sehat. Karena kalau jumlah pemasukan dan pengeluaran itu sama, kita nggak punya tabungan buat masa depan,” terang Prita.
Selanjutnya, Prita juga membagikan persentase dari pemasukan untuk dibagi ke pos-pos pengeluaran yang sehat. Di antaranya:
“Dana untuk investasi sebesar 15% itu terdiri dari 10% buat dana pendidikan dan 5% buat pensiun. Kalau anak sudah makin gede, mesti dibalik persentasenya,” tambah Prita.
“Ini tidak terlalu dini kok, karena kalau SD sampai SMA, anak masih ada opsi masih bisa sekolah di sekolah negeri. Sementara kalau kuliah kan, belum otomatis bisa masuk negeri. Menurut saya, sekarang mungkin banyak ada sekolah untuk bayi, untuk batita, dan sebagainya. Jangan sampai, dana untuk pendidikan anak sudah habis saat ia baru duduk di SMA, dan tak tahu apa menguliahkan anak atau tidaknya, karena orang tua sudah jor-jor-an masukin anak waktu bayi dan TK ke sekolah-sekolah yang mahal,” tutup Prita.(ls/rf)