GEDONGTATAAN, LAMPUNG SEGALOW – Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona meninjau sejumlah lokasi banjir dan longsor pada empat kecamatan (Telukpandan, Gedongtataan, Waylima, dan Padangcermin), Senin (12/3).
“Ya, saya sengaja meninjau beberapa kecamatan yang dilanda banjir, seperti Telukpandan, Gedongtataan, dan Waylima untuk melihat langsung kondisi masyarakat pasca terjadinya musibah banjir. Kalau di Kecamatan Padangcermin kondisinya sudah normal, sebab longsoran tebing hanya menutupi jalan dan sekarang material longsor sudah dibersihkan,” ujar bupati.
Menurut Dendi, pasca terjadi musibah bencana banyak hal yang perlu diperbaiki lagi. “Jika kita lihat, banjir tahun ini tidak separah tahun lalu, sebab, Pemerintah bersama masyarakat sudah melakukan sejumlah perbaikan salah satunya adalah normalisasi sungai dan perbaikan sistem aliran air pada titik-titik rawan bencana banjir,” ucapnya.
“Tapi untuk di Desa Baturaja Kecamatan Waylima memang perlu dilakukan pembangunan secara berkelanjutan,” tukasnya.
Diungkap oleh Dendi, berdasarkan letak geografisnya, Pesawaran memang merupakan daerah rawan banjir. “Kalau melihat bentang alam kita, Kabupaten Pesawaran mang banyak aliran sungai, daerah register kita saja ada enam sungai, tapi yang perlu diperhatikan adalah tiga anak sungai, makanya kita akan terus lakukan normalisasi sungai,” ungkapnya.
Dijelaskannya, banjir yang terjadi di Pesawaran sifatnya hanya sementara, tetapi tetap berbahaya bagi masyarakat. “Banjir yang terjadi ini sifatnya hanya lewat, sebab dalam rentang waktu satu hingga dua jam airnya sudah surut, tapi memang alirannya cukup deras, sehingga cukup berbahaya jika terjadi di daerah permukiman,” jelasnya.
Diimbau kepada seluruh masyarakat untuk dapat lebih sadar lingkungan, guna menghindari bencana alam. “Tak sedikit juga banyak masyarakat yang membangun rumah disekitar bibir sungai, sehingga mempersempit aliran sungai, maka dari itu saya meminta masyarakat untuk tidak membangun rumah disepanjang bantaran sungai, agar tidak mengganggu aliran sungai,” imbaunya.
Disisi lain, ia menerangkan bahwa, pasca banjir Pemkab Pesawaran juga telah menggulirkan sejumlah bantuan untuk korban banjir. “Tadi kita sudah berikan bantuan berupa sembako, makanan siap saji, selimut dan matras. Sementara untuk mengantisipasi masyarakat dari penyakit pasca banjir Dinas Kesehatan juga telah mendirikan empat posko kesehatan yang khusus melayani masyarakat yang daerahnya terkena banjir,” terangnya.
Sedangkan bagi daerah yang infrastrukturnya rusak, pihaknya juga akan berupaya untuk melakukan perbaikan. “Seperti jembatan di Kecamatan Gedongtataan yang hanyut akibat banjir, kami akan lanjutkan pembangunan jembatan permanennya tahap dua, pada tahun ini kita sudah anggarkan sebesar Rp550 juta, tapi untuk sementara agar bisa dilewati kita juga akan bangun jembatan sementara untuk anak sekolah, sambil menunggu proses pembangunan jembatan permanennya,” tukasnya.
“Tapi untuk titik pembangunan jembatan sementaranya, saya minta masyarakat Desa Karang Anyar untuk bermusyawarah menentukan dimana kan kita bangun lagi jembatan sementaranya,” ucapnya. (Kt/RF)