BANDARLAMPUNG, LAMPUNGSEGALOW.CO.ID – Anggota Komisi V DPRD Lampung bantah terkait hampir 2 juta dosis vaksin Covid-19 terancam kadaluwarsa. Kamis (7/10).
Adapun rinciannya, 1.026.354 dosis vaksin Covid-19 yang belum terpakai dan terancam kedaluwarsa.
Sementara keberadaan buffer stock sebanyak 874.142 dosis yang tersimpan di Instalasi Farmasi dan Kalibrasi Alat Kesehatan belum termanfaatkan.
Menurut Anggota Komisi V DPRD Lampung, Deni Ribowo, saat ini dosis vaksin Covid-19 yang belum terpakai mencapai 319ribu dari total 3,4 juta. Dimana dosis vaksinasi yang telah diterima Provinsi Lampung sekitar 23,50% dari total kebutuhan 14,6 juta. Jumlah ini mengalami kenaikan dari sebelumnya hanya 13% setelah adanya kunjungan dari Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu.
“Jadi kita membantah soal hampir dua juta vaksin di Lampung terancam kadaluwarsa. Karena jumlah vaksin kita yang belum terpakai mencapai 319ribu,” jelas dia.
Ia menjelaskan, saat ini pemerintah pusat terus mendistribusikan vaksin tersebut ke Lampung secara bertahap. Dengan begitu, sampai saat ini, vaksinasi di Provinsi Lampung juga terus berjalan di puskesmas.
“Walaupun kuotanya sedikit, tapi tetap berjalan. Begitupun vaksinasi dari TNI dan Polri,” ujar dia.
Menurutnya, yang menjadi persoalan disini, mengenai input data yang sudah di vaksin. Karena ada beberapa daerah terkendala dengan sinyal. Hal ini mempengaruhi penilaian dari pemerintah pusat. Misalnya, ia mencontohkan, beberapa waktu lalu di Suwoh, Lambar, sebanyak 500 orang sudah vaksinasi.
“Karena terkendala dengan sinyal, kemudian data tersebut belum bisa langsung di Input, tetapi dicatat dulu secara manual. Jadi manakala data ini telat masuk atau Delay, maka mempengaruhi penilaian dari pemerintah pusat terhadap kita,” tegas dia.
Untuk diketahui, vaksinasi yang ada di gudang akan Expired pada Januari 2022. Kemudian vaksinasi Moderna milik tenaga kesehatan akan Expired pada November 2021. (Din/AA)