Konsep hunian tersebut mulai berkembang karena populasi anak muda di indonesia terus bertambah. Selain itu, proses urbanisasi yang sangat cepat menjadi latar belakang terjadinya pertumbuhan akan permintaan bentuk hunian bersama.
“Proses urbanisasi merubah cara dan tempat tinggal manusia. Tetapi, penerimaan masyarakat terhadap prinsip ekonomi saling-berbagi (shared-economy) berhasil menjadikan sektor kehidupan sebagai alternatif untuk hunian,” jelasnya.
Proyek transportasi massal yang akan datang juga menjanjikan peluang bagi para pemilik hunian bersama. MRT akan mulai beroperasi pada bulan Maret dan disusul oleh LRT di tahun yang sama.
“Terutama LRT mungkin akan dapat menyediakan akses yang nyaman ke lokasi-lokasi yang terletak di Jabodetabek yang dulunya tidak pernah dilirik karena kemacetan lalu lintas yang parah serta waktu tempuh yang panjang dari dan ke wilayah-wilayah pusat kegiatan di pusat kota,” papar Taylor.
Para investor semakin berminat pada konsep hunian terintegrasi transportasi massal atau Transit Oriented Developments (TOD) sementara beberapa dari antara mereka terus menjajaki kemungkinan untuk mengoperasikan hunian bersama di titik-titik strategis untuk transportasi massal ini.
“Berkurangnya waktu perjalanan kemungkinan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk memilih lokasi-lokasi ini sebagai hunian dan kita berharap para investor akan merespon hal ini dengan penawaran berbagai macam hunian,” jelasnya. (ls/rF)
664 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Tags:Related Posts
PERINGATI HARI ANAK NASIONAL, WALIKOTA EVA DWIANA MINTA ORANG TUA BERIKAN SUPPORT DAN KASIH SAYANG BAGI ANAK
DAMPAK ORANG TUA PILIH KASIH PADA ANAK
MENCEGAH KANKER PADA ANAK, APAKAH BISA?
GEJALA KANKER PADA ANAK
WAGUB CHUSNUNIA BUKA ACARA ADVOKASI KEAMANAN PANGAN PASAR AMAN DARI BAHAN BERBAHAYA BERBASIS KOMUNITAS DAN PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH AMAN
No Responses