Gajah Mada Lamtim Bagian FSL Dalam Cetak Prestasi SSB

LAMPUNGTIMUR, LAMPUNG SEGALOW – Kendati baru seumuran jagung, Forum SSB Lampung (FSL) yang terbentuk pada Oktober 2017 lalu telah berhasil mencetak prestasi pembinaan dengan berhasil mendorong tiga tim SSB (Sekolah Sepak Bola) menjadi wakil Provinsi Lampung di ajang Kompetisi Danone Nation Cup (DNC) 2018 pada 31 Maret 2018 mendatang di Stadion Ciracas, Jakarta Timur.

Ketiga tim dimaksud yakni Sekolah Sepak Bola (SSB) Gajah Mada Lampung Timur, Sekolah Sepak Bola (SSB) INJ Tulang Bawang, dan Sekolah Sepak Bola (SSB) Wira Utama dari Kabupaten Lampung Tengah. Ketiga tim tersebut terpilih berdasarkan hasil seleksi dari 96 peserta Kompetisi Danone Nation Cup 2018 Wilayah Lampung pada 16 – 18 Febuari lalu di Lapangan Waringinsari, Kabupaten Pringsewu.

Sejarah Singkat Terbentuknya FSL.
Dikatakan oleh Danil Abdullah selaku Ketua Forum Sekolah Sepak Bola Lampung (FSL) bahwa terbentuknya FSL adalah berkat inisiasi atau prakarsa yang kuat dari Mbak Nunik atau sapaan akrab dari Chusnunia selaku Bupati Lampung Timur non aktif saat ini atas keprihatinnya dengan perkembangan persepakbolaan sekarang.

Danil mengisahkan, “bermula dari bergabungnya Mbak Nunik ke dalam Group Whatsapp (WA) yang berisi para penggila bola itu saya baru tahu, bahwa ternyata Mbak Nunik ini selain menggilai bola juga amat menyukai anak anak. Karena memang kegiatan sepak bola ini lebih bersifat membina anak anak”, tuturnya.

Masih segar diingatan pentolan FSL itu tentang ajakan Mbak Nunik kepada para Gibol atau istilah lain dari Penggila Bola untuk membentuk suatu wadah organisasi khusus dalam membina potensi pesepak bola muda.

“Ayo para Gibol Lampung kita ketemuan, dan kumpul di mana, ngopi bareng, kita bentuk forum”, ucapnya menirukan ajakan Chusnunia.

“Nah dari sinilah istilah Gibol Lampung saat ini mulai terkenal kembali itu ya dari Mbak Nunik ini”, imbuh Ketua FSL tersebut.

Diketahui bahwa, terbentuknya Forum SSB Lampung (FSL) sendiri terealisasi setelah melalui berbagai diskusi yang panjang dengan para pelatih sekolah sepak bola pada dua kali kesempatan pertemuan, yakni pertemuan di Kota Metro dan pertemuan di Bandar Lampung.

Forum SSB Lampung saat ini tercatat telah memiliki anggota kurang lebih sebanyak 175 Sekolah Sepak Bola (SSB) dari seluruh kabupaten/kota yang ada di Provinsi Lampung, serta masih dalam proses pembuatan akte notaris guna memiliki badan hukum.

Sebagai upaya turut membantu program kerja PSSI (Persatuan Sepak Bola Indonesia) dalam menciptakan bibit pemain muda, FSL saat ini telah membentuk koordinator daerah dengan tugasnya membawahi SSB-SSB di daerahnya masing masing.

Koordinator daerah dimaksud saat ini yakni Koordinator Daerah Kota Metro, Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Pringsewu, Kabupaten Lampung Tengah serta Kabupaten Way Kanan. Sedangkan untuk kabupaten/kota yang belum ada koordinator daerah akan segera menyusul kemudian.

Dijelaskan kembali oleh Danil Abdullah, “sesuai arahan dari Mbak Nunik yang juga selaku Dewan Pembina FSL, kedepan FSL secara bertahap akan menginisiasi untuk Go Nasional, atau menjadi organisasi yang bersifat nasional. Jadi nantinya di setiap provinsi di Indonesia akan mempunyai forum sekolah sepak bola juga. Sehingga dengan adanya wadah FSL ini, tujuan kita adalah meringankan beban PSSI dalam menciptakan bibit handal pesepakbola nasional”.

“Dan suatu hal yang belum banyak orang yang tahu, bahwa sumber pendanaan FSL saat ini masih murni dari Mbak Nunik”, imbuhnya.

Pola Pembinaan Pemain Muda FSL
Dalam membina dan mengembangkan bakat pemain, saat ini FSL berfokus pada pembinaan pada U-13, U-15 dan U-18. Pola pembinaan yang dilakukan adalah dengan secara rutin dan berjenjang menyelenggarakan liga pada semua tingkatan kelompok umur binaan FSL.

Di FSL juga akan menyatukan berbagai SSB yang ada ke dalam suatu komunitas dan dalam satu kurikulum kepelatihan yang sama dengan pemberian porsi latihan fisik serta teknik bagi anak didik disesuaikan dengan kelompok umur.

“Pembinaan yang sebenarnya adalah kita buat liga secara rutin sesuai kelompok umur dengan lebih mengutamakan proses pembinaan dan bukan hanya semata mata mengejar target juara, medali, apalagi uang dan lain sebagainya. Maka dengan adanya FSL ini Insya Allah kedepan semua tingkat liga itu akan ada”.
“Jadi kita benar benar mengacu kepada pembinaan sepak bola usia dini dan usia muda yang sebenarnya. Dan kalau ini sudah berjalan, saya yakin Lampung akan jadi kiblat sepak bola di Indonesia”, papar Danil Abdullah penuh optimis.

Diketahui pula bahwa pola pembinaan dalam FSL terutama khusus untuk U-18, direncanakan akan di bentuk suatu tim seleksi dari seluruh SSB di Lampung. Dan setelah terbentuk, tim tersebut akan diujicobakan dengan tim tim besar di Indonesia seperti dengan Tim Persib Bandung U-18 atau Sriwijaya FC Palembang U-18.

Hal ini dimaksudkan selain menambah jam terbang dan pengalaman, juga untuk mengenalkan serta mempromosikan bibit bibit muda FSL kepada para pemandu bakat tim tim besar di tanah air tersebut. Sehingga berkiprahnya para bibit pemain muda dari FSL di kancah sepak nasional dan internasional akan lebih menjadi suatu keniscayaan. (*/Tk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *