BANDARLAMPUNG, LAMPUNG SEGALOW (29/4) – Walikota Bandarlampung Drs. H. Herman HN, MM membantah perubahan status Bandarlampung menjadi zona merah virus corona. Status zona merah ini diketahui dari situs web infeksimerging. kemkes.go.id. setelah ada penularan melalui transmisi lokal.
” Kota Bandarlampung sebenernya belum masuk zona merah ya, mungkin penjelasan pemprov kepusatnya masih setengah – setengah, ” jelas Herman HN saat ditemui di kediamannya di Jalan Cut Nyak Dien, Rabu (29/4/2020).
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pasien yang positif terinfeksi covid di kota Bandarlampung tidak berasal dari transmisi lokal. Tempo hari Pasien yang meninggal berjumlah empat orang, 3 orang yang mempunyai riwayat perjalanan dari Italia, yaitu salah satunya bendahara daripada PT Sinar Laut, kemudian seorang ada juga yang mempunyai riwayat perjalanan dari Jogjakarta, yaitu pegawai PU pusat, yang sedang dirawat sekarang ini, ada seorang laki-laki, mempunyai riwayat perjalanan dari luar negeri juga ujar Herman HN.
Selain itu, hari ini ada pasien positif Covid-19 yang dirawat diruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM) dinyatakan sembuh, yaitu seorang laki-laki, bernama hari,sehingga total yang sembuh sebanyak 11 orang.Sedangkan yang masih dirawat berjumlah 3 orang, yang pertama dirawat di RSUDAM seorang laki-laki bernama Muswir, RSD Dr. A. Dadi Tjokrodipo, seorang laki-laki bernama Soni dan paniyus juga dirawat di RSD Dr. A. Dadi Tjokrodipo.
“Jadi semua yang ada di Kota Bandar Lampung ini terpapar Covid-19 dari luar semua, artinya bukan tranmisi lokal.jadi kita berharap mudah-mudahan kedepan, mulai hari ini dan seterusnya Bandar Lampung aman tentram, tidak ada lagi masyakarat yang terkonfirmasi positif Covid-19 lagi, ” katanya.
Berdasarkan hal tersebut Herman HN menegaskan kalau kota Bandarlampung belum masuk zona merah.
” Jadi kalau kita dikatakan zona merah, saya rasa itu belum. Karena semua yang terpapar Covid-19 ini terkenanya dari luar semua,” tegas orang nomor 1 di Kota tapis berseri itu.
Menurut ia, Pemkot Bandar Lampung sudah berusaha sedemikian rupa untuk mensterilkan dari wabah Covid-19, dengan melakukan penyemprotan di seluruh rumah ibadah, rumah masyarakat. Kemudian itu juga, sebenyak lima pintu masuk Kota Bandar Lampung sudah dilakukan penyemprotan ke tiap-tiap kendaraan yang masuk serta melakukan pengecekan suhu tubuh terhadap orang yang berada di dalamnya.
“Saya sudah berkoordinasi dengan tim gugus tugas penanganan percepatan Covid-19 Kota Bandar, mulai hari ini saya akan buat surat kepada aparat aparat untuk melaksanakan tugas di tiap-tiap pasar.Jadi harus diperiksa, seperti yang pedagang harus memakai masker dan pembeli juga begitu.di pasar juga sudah disiapkan untuk cuci tangan termasuk juga swalayan, ” katanya
Ia juga menambahkan, mulai dari hari Senin kemarin aparat Kesehatan, camat lurah dan RT mendatangi setiap rumah untuk dilakukan pengecekan suhu tubuh dengan termogran.
” Saya menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, jangan panik namun tetap waspada. Selalu menjaga kesehatan, jaga jarak dan selalu mengenakan masker dalam beraktifitas sehari-hari, ” imbaunya.
Nanti untuk Dinas kesehatan akan mengadakan rapid test, saya juga sudah beli sebanyak 5000 alat rapid test, rencananya pekan ini akan datang akan langsung pengecekan melalui Kelurahan dan Puskesmas.
” Semua keperluan sudah saya beli, sejak 16 Maret 2020. APD jenis baju sekitar 500 unit, masker 1.000 dus dan juga hand sanitizer, “katanya.
Saat disinggung mengenai apakah kota Bandarlampung akan memperlakukan PSBB nantinya, Herman HN mengatakan untuk saat ini tidak melakukan pemberlakuan PSBB.
” Gak, pemberlakuan PSBB itu jika masyarakatnya di kota Bandarlampung wabahnya tertular transmisi lokal, sementara yang terjadi di Bandarlampung penularan dari luar kota, dengan penjelasan dari 23 orang yang terkomfirmasi positif corona 18 orang berasal dari luar kota/negri, dan 5 orang tertular dari orang tuanya,suaminya, ” tegasnya. (din/rf)