GUNUNGSUGIH – Jembatan Kali Wayit penghubung dua kampung (Simpangsgung dan Donoarum) ambrol pukul 04.00 WIB, Selasa (1/5/2018). Dua ruas dari dua pondasi terputus dan ambles dengan kedalaman mencapai 2,5 meter ke dasar tanah.
“Kondisi usia jembatan yang sudah tua dan belum pernah diperbaiki, disertai sering terendam banjir dimungkinkan penjadi penyebab ambrolnya jembatan itu,” kata Camat Seputihagung Sariman.
Sebelumnya terdapat tujuh mobil muatan singkong tengah konvoi dari arah Donoarum melintasi jembatan menuju arah Bandarjaya untuk menjualnya. Setelah kendaraan terakhir melintas ada suara jembatan ambrol.
“Kami langsung memasang portal dari dua arah jalan Simpangagung dan Donoarum supaya warga yang akan melewati jembatan tidak sampai masuk. Saat ini, kami sedang mencari gelugu untuk digunakan sebagai alternatif jembatan. Kami juga langsung koorsinasi dengan Plt Bupati Lampung Tengah, Dinas Bina Marga dan Penanggulangan Bencana. Dan secepatnya akan ditindak lanjuti perbaikan jembatan dengan menggunakan alokasi dana tanggap darurat. Sekitar satu minggu ini akan langsung dilakukan perbaikan sambil menunggu material bahan,” papar Sariman.
Sebagai jalur alternatif untuk masyarakat yang akan menuju Donoarum ada dua jalur yang berada di Kampung Endanrejo melalui tanggul irigasi yang dapat menembus jalan menuju Donoarum dan Fajarasri. Sementara di Simpangagung juga ada jalan alternatif lain melalui tanggul di dekat lapangan untuk menembus jalan ke Donoarum.
Budiono (40), warga setempat, mengaku sempat terkejut ketika mendengar suara jembatan ambrol. “Ketebalan jembatan itu juga sudah berkurang karena banjir Kali Wayit yang kerap memenuhi badan jalan. Bahkan sampai ke Pasar Simpang Agung. Kami berharap tindak lanjut aparatur pemerintah bisa segera melakukan perbaikan karena jembatan ini jalan vital yang dilalui oleh warga dari banyak kampung di Kecamatan Seputihagung ini,” ujar Budiono.
Warga tampak bergotong royong melakukan perbaikan sementara. Pada sisi lain, banyak warga yang berkerumun dan yang berkendara motor serta mobil balik arah untuk mencari jalan alternatif. Untuk pejalan kaki ada yang menggunakan kayu untuk dapat melintasi jembatan tersebut.(JJ)
618 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Tags:
No Responses