Bandarlampung LAMPUNG SEGALOW – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung menilai kinerja Bank Lampung sangat lamban alias lelet. Hal itu terlihat dari perbedaan masa adanya kekurangan berkas dokumen kandidat calon direktu yang diserahkan oleh pihak perbankan tersebut ke OJK.
“Pihak OJK sudah meminta agar Bank Lampung untuk segera melengkapi berkas masing-masing calon yang diajukan,” kata Kepala OJK Lampung, Indra Krisna, kemarin.
“Kemarin masih ada beberapa kekurangan dokumen sebagai kelengkapan persyaratan, kami sudah meminta Bank Lampung untuk melengkapinya, dan sekarang telah diserahkan. Saat ini masih dalam proses yang jangka waktunya 60 hari kerja sejak dokumen dinyatakan lengkap,” katanya.
Meski begitu, OJK akan terus mengevaluasi kinerja Bank Lampung, terkait kekosongan selama empat bulan pada tiga direktur, yakni direktur bisnis, direktur operasional, serta direktur kepatuhan.
“Kita evaluasi pada Bulan Maret ini direncanakan bisnisnya. Laporan bulanan bank itu masuk tanggal 20 bulan berikutnya, jika Maret masuknya di bulan April, ini lagi proses, jika itu mengganggu, kami panggil dirutnya,” ujar dia saat ditemui di kantornya.
Indra menambahkan, adanya kekosongan pimpinan memang secara internal ada perbedaan masa kerja direksinya di Bank Lampung, seperti untuk jajaran direktur utama yang sekarang ini baru mulai menjabat terhitung 28 Desember, sedangkan untuk jabatan direktur yang saat ini kosong, habis masa kerja mulai tanggal 6 Januari 2018 lalu.
Namun, meski saat ini di jajaran petinggi direksi Bank Lampung hanya ada direktur Utama (Dirut), namun hal itu seharusnya tidak mempengaruhi kinerja perbankan tersebut, karena ada pendelegasian wewenang, sesuai aturan main internal bank.
Seperti kredit-kredit dengan jumlah kecil, itu tidak harus melalui direktur utama, ada namanya batas pemutus wewenang kredit, yang bisa diputuskan oleh pimpinan cabang, atau pimpinan divisi.(IH)
725 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Tags:
No Responses