Kredit Modal UMKM Rendah

Ilustrasi.

BANDARLAMPUNG LAMPUNGSEGALOW—Sektor UMKM dinilai banyak kalangan menjadi fondasi bagi perekonomian Indonesia. Fakta menunjukkan, di tengah arus negatif ekonomi global sekalipun, sektor UMKM tetap bertahan bahkan terus tumbuh.

Namun sangat disayangkan, perhatian pemerintah terhadap sektor ini belum maksimal. Salah satunya terkait pemberian kredit modal UMKM. Selain persyaratan yang rumit, nilai kredit yang diberikan juga relatif kecil.

“Persoalan yang dihadapi dalam pengembangan usaha di Indonesia, terutama bagi UMKM adalah masalah permodalan. Kredit perbankan untuk kelompok ini hanya sebesar Rp12,2 juta. Sedangkan untuk pengusaha besar mencapai Rp616,1 miliar,” kata pengamat ekonomi dari Universitas Lampung, Asrian Hendy Cahya pada sosialisasi UU Penjaminan yang digelar Kaukus Muda Indonesia (KMI) bersama Jamkrindo (Jaminan Kredit Indonesia), Sabtu (3/2).

Kondisi ini menurutnya, sangat miris, apalagi jumlah UMKM tercatat hampir 60 juta dan menyerap tenaga kerja lebih dari 123,2 juta orang.

Pertumbuhan sektor UMKM juga turut berkontribusi besar terhadap persentase pengusaha di Indonesia. Untuk menjadi bangsa yang maju, dibutuhkan pengusaha sebanyak 2% dari populasi penduduk.

“Jumlah pengusaha di Indonesia baru sekitar 1,65 persen dari jumlah penduduk. Ini kalah dibandingkan negara tetangga,” ujarnya.

Kabid Pemberdayaan UMKM Dinas Koperasi Provinsi Lampung, Endy menuturkan, kendala dalam pemberian modal ini juga menyangkut pertimbangan perbankan dalam memberikan kredit. Soalnya masih banyak UMKM yang dinilai belum memenuhi syarat.

“Banyak kendala dalam memberikan jaminan seperti tidak punya agunan, tidak mampu memenuhi persyaratan, besar pinjaman tidak sesuai kebutuhan, mekanisme tidak sesuai pola pendapatan,” ujarnya.(RF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *