BANDARLAMPUNG, LAMPUNG SEGALOW – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Rajabasa Bandarlampung Sudjonggo menerapkan pengawasan ekstra pada warga binaan dan pengunjung. Hal itu dilakukan terkait warning Badan Narkotika Nasional (BNN) Lampung soal rencana jaringan pengedar narkoba mensuplai sabu dan ekstasi dalam jumlah besar menghadapi perayaan pergantian tahun.
“Warning itu membuat kami semakin waspada. Untuk itu, para sipir saya perintahkan melakukan pengawasan ekstra. Tidak hanya menggunakan alat pendeteksi yang canggih, tapi juga memberi pemahaman terkait deteksi dini terhadap berbagai gejala yang muncul”, kata Sudjonggo, saat menggelar acara peringati Hari Pahlawan di Aula lingkungan Lapas, Sabtu (10/11).
Selain itu, yang menjadi perhatian bukan hanya para terpidana narkotika. Tapi, banyak juga dari mereka yang di penjara terkait masalah yang lebih berat seperti teroris dan tindak pidana korupsi (Tipikor).
“Narapidana, teroris dan tipikor di Lapas ini juga menjadi sorotan masyarakat. Kita terus berupaya untuk melakukan sinergitas dengan pihak-pihak terkait untuk menjaga keamanan. Minggu lalu kita rapat bersama dengan Menkopolhukam di BNNP untuk membahas soal itu. Dan, minggu depan saya akan berangkat ke Jakarta untuk membahas masalah teroris,” terangnya.(adm/rf)