BANDARLAMPUNG, LAMPUNGSEGALOW.CO.ID – Lurah Kangkung Kecamatan Bumi Waras Kota Bandarlampung, Edyalis, angkat bicara terkait diputusnya sambungan Perusahaan Air Minum (PAM) milik warganya yang disalurkan ke kelurahan ketika acara Kampung Tangguh dan berjanji tanggung jawab. Sabtu (20/11).
Edyalis meluruskan kejadian tersebut. Bahwasanya, pada saat pemutusan PAM milik warga pada Senin (15/11) kelurahan setempat mengadakan vaksinasi di lima titik.
“Jauh-jauh tempatnya di LK I, LK II, dan LK III. Tiba-tiba saya dipanggil sama staff. Katanya ada PAM (sambungan saluran air) belakang diputuskan, karena nunggak 7 bulan,” kata dia.
Menurut dia, setelah mendengar kabar adanya pemutusan sambungan saluran air PAM, dirinya menanyakan kebenaran berita tersebut kepada sekretaris kelurahan.
“Saya tanya ke sekretaris dan saya suruh urus. Dia bilang tunggakkan 7 bulan, setelah itu saya minta di selesaikan. Cuma jangan sekarang, karena saya ada lagi kegiatan vaksin,” tutur dia.
Ia pun mengatakan, semua tunggakan akan dituntaskan dan akan dibantu biaya tunggakkannya. “Datang surat pemutasan, mau kita bayar ini, kok gak bisa ditunda lagi, saya sedang tidak punya duit. Saya gak mau yang namanya sudah kita bayar masih kurang, berapa kurangnya kita tuntaskan,” tegas dia.
Saat pemasangan penyaluran PAM, lanjut dia, dirinya dipaksa sama orang sekitar, staf, dan linmas yang meminta pasang pipa saja nyambung ke belakang.
“Nyambung itu resmi ngambil dari meteran, bukan nyangkok. Disini sehari itu saya beli air kadang Rp20 ribu atau Rp25 ribu. Penggunaan air ini bukan untuk keperluan kantor kelurahan, kalau ada ibu-ibu ke pasar numpang buang air kecil, masa saya bilang gak ada air. Saya beli. Itukan kasar, makanya saya sambung,” ucap dia.
Terkait masalah penundaan selama 7 bulan, dirinya mengaku bahwa setiap bulan dirinya sudah melakukan kewajiban pembayaran setiap bulannya. Namun staf dibawahnya tidak melapor, sehingga terjadi Miss komunikasi.
“Saya gak mau nuduh, dosa saya nanti. Sudah bayar atau belum. Uang sudah saya kasih ke sekertaris, inikan kelalaian manusia. Tiap bulannya saya sudah bayar, namanya manusia ada kelalaian,” terang dia.
Sebelumnya, dia sempat meminta kepada pemilik PAM agar memberi waktu, supaya bisa dibayar secara bertahap. “Selesaikan yang belum diselesaikan, saya tidak mau meninggalkan citra yang jelek, pantang bagi saya meninggalkan citra yang jelek. Saya akan bayar, dan akan dilakukan secara bertahap, karena kemarin itu sedang bentrok dengan kegiatan vaksin,” tegas dia. (Din/AA)
5,236 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Tags:
No Responses