BANDARLAMPUNG LAMPUNG SEGALOW – Puluhan massa aksi mengatasnamakan aliansi Gerakan 20 ribu mahasiswa melawan politik uang secara simbolis menyegel kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lampung, Senin (4/6/2018). Hal ini sebagai bentuk bahwa mahasiswa turut memperhatikan kinerja Bawaslu Lampung dalam mengawasi sistim demokrasi di Bumi Ruwa Jurai.
“Segel ini hanya bisa dibuka dengan tiga hal, pertama Bawaslu konsisten memakmurkan rakyat Lampung dengan proses demokrasinya. Kedua, Bawaslu mampu menjaga nilai-nilai demokrasi yang sesuai dengan UU dan Pancasila. Ketiga, Bawaslu tidak terintervensi dengan kepentingan apapun selain untuk rakyat,” kata Jenderal Gerakan 20 ribu mahasiswa melawan politik uang Fauzul Senin.
“Kalau Bawaslu nanti menyimpang, kita akan hadir. Kalau Bawaslu bisa membuat sistim demokrasi berjalan dengan sehat dan murni tanpa adanya politik uang, maka segel itu baru bisa dicabut,” ungkapnya.
Aksi ini sebagai bentuk teguran dan peringatan untuk Bawaslu Lampung agar lembaga penyelenggara pemilu ini bisa bertindak secara berintegritas dan jangan tergoda dengan hal apapun yang bisa mengintervensi proses demokrasi di Bumi Ruwa Jurai.
“Bukan hanya pilgub saja, tapi proses demokrasi secara umum, bisa pilkada, pileg dan pilpres serta selama sistim demokrasi itu masih berjalan,”ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga berencana membuka pendaftaran sebagai relawan Tim Penggerak Anti Politik Uang (TPAPU) secara mandiri untuk seluruh mahasiswa – mahasiswi di Lampung. Pendaftaran ini dilakukan secara online melalui akun instagram BEM Unila yang bisa diakses melalui gadget.
“Jadi, Tim Penggerak Anti Politik Uang di bawah BEM Unila dalam gerakan 20 ribu mahasiswa lawan politik uang. Banyak yang menanyakan kenapa harus 20 ribu, kita menegaskan bahwa sebagai gerakan semangat mengajak 20 ribu mahasiswa-mahasiswi se-Lampung atau bahkan se-Indonesia. Karena, mahasiswa itu ada sebagai penindak dan senjata terampuh menghapus poilitik uang,”ucapnya.(ZN/RF)
660 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Tags:
No Responses