LAMPUNG SEGALOW (18/3) – Inter Milan menjadi tim yang berbahagia usai melakoni duel Derby della Madonnina melawan AC Milan di pekan ke-28 Serie A. Terhelat di San Siro pada Senin (18/3/2019) dini hari WIB, Inter sukses mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 3-2.
Kedua tim sama-sama mengusung pakem 4-3-3 di laga kali ini. Gennaro Gattuso tetap pada susunan 11 awal yang intens diturunkan yakni Krzysztof Piatek, Suso, dan Hakan Calhanoglu sebagai trio lini serang yang ditopang Timoue Bakayoko, Franck Kessie, dan Lucas Paqueta.
Sementara di kubu Inter, Mauro Icardi kembali tak masuk skuat dan Luciano Spalleti masih memercayai Lautaro Martinez untuk mengisi pos penyerang. Ia diapit Ivan Perisic dan Matteo Politano, sedangkan Marcelo Brozovic, Matias Vecino, dan Roberto Gagliardini mengisi lini tengah.
Pressing tinggi hingga sepertiga lapangan dari Milan dan Inter langsung terlihat sejak menit pertama. Tingginya tempo permainan ini dimanfaatkan Inter untuk mencetak gol cepat. Umpan sundulan Martinez di tiang jauh Milan, bisa diceploskan Vecino ke dalam gawang Gianluigi Donnarumma.
Milan merespons gol ini dengan bermain lebih agrsif. Kecepatan dari para sayap menjadi tumpuan serangan “Iblis Merah”. Paqueta melepas tembakan jarak jauh di menit delapan, tetapi Samir Handanovic sanggup menangkapnya. Sayang, setelah peluang ini lahir, serangan Milan kerap buntu.
Kondisi Inter tak jauh berbeda setelah unggul, serangan yang dibangun dari permainan operan pendek dihadapkan pada pressing tinggi Milan. Jalannya pertandingan seperti ini bikin kedua tim sama-sama sulit menembus kotak penalti, oleh karena itu percobaan yang lahir berasal dari sepakan luar kotak.
Di Inter ada tendangan Politano di menit 20, lalu di Milan Calhanoglu melakukan percobaan empat menit berselang, tapi keduanya digagalkan kiper lawang masing-masing. Setelahnya, tak ada shot on target dari kedua tim sampai paruh pertama rampung.
Sulitnya menembus kotak lawan pun bikin penyerang di Milan dan Inter jarang mendapatkan suplai bola. Piatek cuma menyentuh bola 8 kali dan tak melepas satu pun tendangan, sedagkan Martinez 12 kali menyentuh bola, pun tak ada percobaan darinya. Nilai plus Martinez di babak pertama hanya assist untuk gol Vecino.
Untuk mencari solusi dari buntunya serangan, Gattuso lantas mengubah pakem menjadi 4-2-3-1 saat memulai babak kedua. Paqueta yang kerap dimatikan pergerakannya oleh Danilo D’Ambrosio, digantikan Samu Castillejo. Dengan begini, Piatek ditopang oleh Suso, Calhanoglu, dan Castillejo.
Akan tetapi, keputusan ini justru bikin Milan lebih intens diserang. Setelah Donnarumma menepis tendangan Gagliardini di menit 48, ia harus melihat gawangnya dijebol untuk kali kedua usai Stefan De Vrij mengonversi sepak pojok Politano menjadi gol pada menit 51.
Milan mengambil inisitif penguasaan bola untuk mengurung Inter. Upaya ini akhirnya membuahkan gol balasan di menit 57 via Bakayoko usai meneruskan tendangan bebas Calhanoglu. By the way, ini adalah gol perdana Bakayoko sejak bergabung dengan Milan.
Melihat ada kesempatan, Gattuso lantas mengubah formasi Milan menjadi 4-4-2. Menariknya, ia mengganti Riccardo Rordiguez dengan Patrick Cutrone, sehingga full-back kiri disi Davide Calabria dan sisi satunya oleh Kessie.
Sayang, keputusan ini kembali buntung lantaran Inter mencetak gol ketiga lewat eksekusi penalti Martinez di menit 67. Sebelumnya, wasit menunjuk titik putih karena menganggap Castillejo melanggar Politano.
Tertinggal dua gol (lagi) tak berarti bikin Milan patah arang. Gattuso memasukkan Andrea Conti untuk mengganti Kessie agar serangan di sisi sayap lebih optimal. Keputusan ini membuahkan gol balasan di menit 71, bola muntah hasil tepisan Handanovic bisa diceploskan Mateo Musacchio ke dalam gawang.
Milan terus menggempur pertahanan Inter setelah gol itu, tetapi momentum ini sempat terganggu dengan kartu merah Conti usai menekel Martinez. Tapi, setelah melihat video assistant referee (VAR), wasit cuma memberinya kartu kuning. Beberapa saat kemudian, justru Spalleti yang diusir wasit karena dianggap melakukan protes keras.
Sederet insiden ini bikin laga diberi tambahan waktu enam menit. Milan terus berusaha mencetak gol, tetapi peluang dari sundulan Castillejo di menit 90+1, ditepis Handanovic. Kemudian tendangan Cutrone lima menit setelahnya, diblok Dx27;Ambrosio di depan mulut gawang. Alhasil, Milan menyerah 2-3 di akhir pertandingan.
(LS/RF)