LAMPUNG SEGALOW (5/4) – Sering terjadinya gangguan KRL commuterline Jabodetabek beberapa waktu ini mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Kamis kemarin menggelar rapat khusus dengan PT Kereta Api Indonesia dan PT Kereta Commuter Indonesia untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi.
Dalam kesempatan tersebut, Budi meminta PT KAI untuk membentuk tim khusus untuk mencari cara antisipasi gangguan tersebut kembali terjadi. Khususnya dalam menghadapi cuaca ekstrem yang sering mengganggu.
Hal tersebut dilakukan untuk merespons kondisi cuaca ekstrem hujan disertai petir yang melanda sejumlah daerah beberapa waktu belakangan ini. Kondisi ini mengakibatkan terganggunya operasional sejumlah moda transportasi termasuk kereta commuterline Jabodetabek yang beberapa kali mengalami gangguan persinyalan dan sistem kelistrikan sehingga berhenti beroperasi.
“Jangka pendek saya minta kepada PT KAI untuk membuat task force (satuan tugas) untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Jadi secara khusus katakan berkaitan dengan petir sudah dibentuk suatu tim untuk menganalisa beberapa kejadian itu menyelesaikan dengan cara-cara teknis yang baik,” kata ujar Budi dikutip dari keterangan resminya, Jumat 5 April 2019.
Lebih lanjut Budi mengungkapkan, kondisi prasarana perkeretaapian di Jabodetabek saat ini sudah cukup lama dan diperlukan pembaruan. Kondisi tersebut mendukung terjadinya gangguan operasional kereta dengan intensitas yang cukup sering.
“Beberapa hal yang kita dapat simpulkan bahwa peralatan (prasarana perkeretaapian) yang ada di Jabodetabek ini pada usia yang memang sedikit lanjut dan terdapat beberapa kejadian ekstrem baik itu cuaca, hujan maupun petir,” ujarnya. (LS/RF)
647 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Tags:
No Responses