GEDONGTATAAN LAMPUNG SEGALOW – Ningrum (11) warga Dusun Tanjungjaya, Desa Tanjungrejo, Kecamatan Negerikaton, Pringsewu, penderita gangguan saraf keseimbangan ini belum mendapatkan perhatian dari pihak terkait.
Orang tua Ningrum, Ahmad Yani (55) yang hanya menjadi orang tua tunggal, setelah kepergian istrinya tiga bulan silam setelah terkena penyakit struk, dan meninggal dunia. Saat ini, ia tak bisa berbuat banyak terhadap putri bungsunya itu.
Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari, Ahmad Yani hanya bisa mengharapkan uluran tangan dari tetangga dan orang yang merasa iba dengannya.
“Saya tak bisa berbuat banyak atas apa yang diderita anak saya yang bungsu ini, karena sekarang saya tak bisa berusaha bekerja mencari uang untuk nafkah keluarga, demi menjaga anaknya itu,” ucap Ahmad Yani, Senin (9/4/2018).
Penyakit putrinya tersebut, kata Ahmad Yani, adalah gangguan saraf keseimbangan, dan menjadikannya hanya bisa tergeletak dan diam saja di tempatnya. “Saya sudah berupaya terus menerus mengobati Ningrum, sewaktu tinggal di Tulangbawang, dari RSUD setempat yang menyatakan gangguan
saraf keseimbangan, tapi tak ada perkembangan. Dan, saya pergi juga ke pengobatan alternatif, tapi anak saya tetap tak berdaya,” jelas dia.
Dijelaskan Ahmad Yani, kondisi tubuh anaknya bila dilihat sama dengan anak seusianya, perbedaannya hanya tak bisa menggerakkan tubuhnya dan berbicaranya pun kurang.
“Anak saya cuma bisa nangis, teriak – teriak, dan ketawa, kalau ngomong cuma bisa ayah sama ibu aja, tapi itu juga gak begitu jelas. Terus yang buat saya takut, Ningrum sering mengalami kejang-kejang, dan saat kejang saya percikan air ke mukanya, agar sadar lagi,” terang dia.
Dijelaskan dia, sudah empat tahun ia bertempat tinggal di Desa Tanjungrejo, dan sudah pernah sekali berobat ke Puskemas Kalirejo, saat kondisi anak saya sakit demam.
“Ya saya sekarang cuma pasrah aja mas, karena keterbatasan biaya, dan fasilitas BPJS juga saya enggak punya,” ucap Ahmad Yani.
Ditanyai terkait perhatian dari pihak kesehatan, seperti Puskesmas atau Dinas Kesehatan Kabupaten terhadap kondisi putrinya tersebut, dia menjelaskan selama ini tak pernah ada yang mengunjungi dan memperhatikan putrinya itu.
“Selama ini, belum pernah ada yang datang mas dari petugas kesehatan, gimana mau ngasih perhatian sama anak saya,” terang dia.
Sementara itu dikonfirmasi terkait kondisi anak yang mengalami gangguan saraf keseimbangan tersebut, anehnya pihak Puskesmas Kalirejo malah tak mengetahui kondisi warga tersebut dan berbalik menanyakannya pada wartawan serta meminta data nama orang tua, anak dan tempat tinggalnya.
“Memang ada mas ya, anak yang cacat gitu. Nma orang tuanya siapa mas? Anaknya siapa? dan rumahnya di mana? Kita nanti cek ke lokasi,” kata salah satu pegawai Puskesmas Kalirejo. (MH/PS/RF)
848 kali dilihat, 4 kali dilihat hari ini
Tags:Related Posts
LAMPUNG SELATAN EXPO 2024 RESMI DITUTUP
BUPATI LAMPUNG SELATAN SERAHKAN BANTUAN BEDAH RUMAH DI BAKAUHENI DAN RAJABASA
DINAS PPPA USUNG KONSEP RAMAH ANAK DI LAMPUNG SELATAN EXPO 2024
BUPATI LAMPUNG SELATAN LAKUKAN PELETAKAN BATU PERTAMA SMPN 4 KATIBUNG
PCNU DAN GP ANSHOR SILATURAHMI DENGAN PEMERINTAH LAMPUNG SELATAN
No Responses