Oto Finance Kirim Somasi Bodong

BANDARLAMPUNG, LAMPUNG SEGALOW – Agus, warga Bandarlampung yang diduga telah tertipu oleh sales Oto Finance mengaku telah di kirim surat somasi bodong oleh PT. Summit Oto Finance (PT. SOF) Jalan Wolter Monginsidi, Bandarlampung.

Surat peringatan tersebut berdasarkan nomor, Somasi No.013/SOF-Lampung/Coll/IX/18 tanggal 6 September 2018. Pengiriman surat somasi tersebut lantaran Agus sebagai kreditur belum menyerahkan angsuran kepada PT. SOF.

“Angsuran apa? Saya aja belum pernah lihat motor yang saya kredit. Tiba-tiba saya dikirimkan surat somasi dan mereka meminta saya bayar angsuran,” ujarnya, Selasa (11/9).

Penasaran, kemudian esok harinya Agus bersama ibunya mencoba mendatangi Kantor Oto Finance untuk meminta penjelasan terkait angsuran tersebut.

“Bukannya kami dijelasi, justru pihak pegawai Oto Finance meminta angsuran motor harus segera dibayarkan. Sementara saya tidak pernah melihat motor itu, masa saya harus membayar,” tanyanya.

Hingga berita ini diturunkan, awak media mencoba konfirmasi kantor Oto Finance namun belum mendapatkan tanggapan. Staff Oto Finance saya dikonfirmaasi hanya mengatakan bahwa Kepala Cabang tidak berada di tempat.

Diketahui, sales Summit Oto Finance (SOF) Jalan Wolter Monginsidi, Bandarlampung, diduga telah melakukan penipuan atas pengajuan kredit sepeda motor.

Penipuan tersebut diungkapkan oleh korban yang diketahui bernama Agus Andriayansyah warga Bandarlampung.

Dalam peristiwa itu, Agus menjelaskan, kejadian berawal saat dirinya ingin membeli kendaraan sepeda motor dengan cara kredit melalui sales Oto Finance yang diketahui bernama Nadi.

“Saya sudah membayar uang muka sebesar Rp1,2 juta setelah sales tersebut menjelaskan prosedurnya,” ujarnya.

Tak sampai disitu, lanjutnya, esok harinya Nadi bersama Cahyadi selaku sales Oto Finance mendatangi kediamannya dan menyarankan agar membayar uang deposit sebesar Rp500 ribu untuk pertama. Dari Rp500 ribu tersebut, masih ada kekurangan Rp220 ribu yang harus dibayarkan.

“Jadi motornya belum juga bisa di kirim lantaran masih ada kekurangan Rp220 ribu,” katanya. (adm/rf)