BANDAR LAMPUNG LAMPUNG SEGALOW – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung menganggarkan dana sebesar Rp. 5 miliar dalam Program Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan (P2MB) pada Tahun 2015. Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Bandar Lampung menduga program tersebut disulap Pemkot Bandar Lampung yang menyalahgunakan anggaran Tahun 2015 tersebut.
Anggaran sebesar Rp. 5 miliar tersebut dalam bentuk Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang akan diberikan kepada 126 LKM kelurahan se kota Bandar Lampung.
Dana tersebut tertuang didalam Dokumen DPA badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kota Bandarlampung Tahun 2015 dengan Nomor : 1.22.1.22.01.20.04.5.2.
Sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) adalah Drs. Zainul Bahri, sedangkan Bendahara Pengeluaran atas nama Rehmaini, SE.
Salah satu pengurus LKM Gedung Meneng, Kota Bandarlampung Gunawan Handoko mengatakan tahun 2015 Pemkot Bandarlampung menggarkan dana Rp. 5 miliar untuk 126 LKM se Bandar Lampung.
“Pada tahun 2015 kita sudah mengajukan proposal ke dinas sesuai dengan yang kami butuhkan, proposal kami juga sudah di verifikasi dan disetujui, ” kata dia, Rabu (28/2).
Lanjutnya, pada proposal tersebut Gedung Meneng mengajukan untuk membangun gedung Pusat Kesehatan Kelurahan (PUSKESKEL) Gedung Meneng dengan ukuran 6 x 8 m2 membutuhkan dana keseluruhan Rp. 75 juta.
“Bulan Oktober kami sudah menandatangani surat perjanjian pencairan, dan nota pencairan karena memang hal tersebut sebagai prosedur makanya kami lakukan, ” ungkapnya.
Lebih lanjut, dalam perjanjian tersebut pembangunan harus diselesaikan pada bulan Desember 2015, Sehingga pihaknya melakukan pembangunan dengan dana pribadi.
“Desember kan harus sudah selesai, makanya kita bangun Puskeskel dengan dana seadanya, eh sampai saat ini juga dana tersebut belum kami terima dari Pemkot, ” terangnya.
Menurutnya, dana tersebut akan di transfer oleh Kota Bandar Lampung ke pada masing masing rekening LKM.
“Karena prosedurnya memang non tunai, makanya nunggu transferan, sampai sekarang 126 LKM belum menerima dana tersebut, ” imbuhnya.
Gunawan menambahkan, pihak LKM sudah pernah menanyakan tersebut kepada Kepala BKPAD Kota Bandar Lampung Triesno Andreas namun seoalah olah pihak BPKAD buang badan.
“Sudah ditanya sama BPKAD malah seolah olah buang badan, katanya belum dianggarkan tahun 2015 baru akan di anggarkan 2016, padahal sudah jelas-jelas sudah ada nomornya, ” ujarnya.
Hal tersebut menurutnya, sebagai kebohongan publik, menurutnya pemkot seharusnya jujur dan menjelaskan kepada para LKM kemana dana tersebut.
“Harusnya jujur aja lah jangan bohong, bilang aja dana itu di pakai, ” pungkasnya. (RM/RF)