PRINGSEWU LAMPUNGSEGALOW– Tenaga Ahli Madya Infrastruktur Desa (TAM-ID) P3MD Lampung Umrah Fathoni mengatakan program padat karya tunai dari dana desa (DD) bisa meningkatkan daya beli masyarakat miskin.
“Misalnya saat tengah menunggu hasil panen, tak bekerja di ladangan atau sawah, rentang waktu 4 – 5 bulan bisa memanfaatkan waktu menganggur itu dengan membangun desa,” kata Umrah Fathoni, saat Rakor di Balai Pekon Sidoharjo, Kecamatan Pringsewu yang digagas oleh Tenaga Ahli Infrastruktur Desa (TA ID) Rahma Angelia, Selasa (13/2/2018).
Pembangunan itu berupa, pembuatan sarana desa, pelayanan sosial dasar, hingga pembangunan embung. Yang semuanya harus dilakukan melalui swakelola dengan melakukan atau mempekerjakan tenaga-tenaga yang ada di desa dan langsug mendapatkan cash.
Sehingga daya beli tetap terjaga secara baik, dengan adanya dana desa plus intervensi langsung kepada kelompok miskin jumlah keluarga miskin atau populasi miskin bisa dikurangi.
Tenaga Ahli Madya (TAM) Pengembangan Kapasitas dan Kaderisasi Konsultan Pendamping Provinsi (KPP) Lampung Zulkarnain mengingatkan
pelaporan pertanggungjawaban yang sederhana tapi akuntabel.
Hal itu mengingat sumber daya pemerintahan desa yang masih belum optimal. Jangan sampai pelaporan menjadi suatu beban bagi pelaksana pembangunan desa, sehingga membuat pembangunan itu sendiri menjadi terbelengkalai karena disibukkan oleh pembuatan laporan.
Padat karya tunai (Cash for Work) harus menjadi solusi untuk mengurangi jumlah pengangguran dan kemiskinan. “Sudah waktunya bangkit untuk menyongsong kehidupan yang lebih cerah,” kata Zulkarnain.(RF)