BANDARLAMPUNG, LAMPUNGSEGALOW.CO.ID – Puluhan pedagang Pasar Smep didampingi Aktivis Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi demonstrasi di kantor Pemerintah Kota Bandarlampung. Unjuk rasa ini terjadi untuk sampaikan keluhan para pedagang. Jum’at (22/10).
Sebelum memasuki Ruang Rapat Walikota terjadi kericuhan. Sejumlah mahasiswa dan para pedagang saling dorong dan teriak-teriak dengan Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Mereka datang membawa spanduk dan poster mengorasikan dengan tuntutan pendataan ulang pedagang yang akan mengisi Pasar Smep. Pasalnya, banyak pedagang yang tidak dapat lapak/kios padahal mereka merupakan pedagang lama dan telah terdata.
Tak selang beberapa lama, kedatangan perwakilan 50 Pedagang Pasar Smep ini diterima oleh Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana, di Ruang Rapat Walikota Bandarlampung Lantai II Gedung Pemerintah Kota Bandarlampung.
Usai melakukan audiensi bersama para pedagang, Eva Dwiana mengatakan, bahwa kekacauan yang terjadi akibat adanya Misskomunikasi.
” Sebenernya, siapapun yang ingin bersilaturahmi silahakan. Dan tadi bunda dengar bahwa surat sudah masuk ke dinas. Mungkin dinasnya sedang sibuk atau gimana, tapi tadi bunda sudah diskusi dengan para pedagang,” kata dia.
Dalam kesempatan ini, Eva menjelaskan, hari ini sudah kita ambil kesimpulan bahwa mereka semua yang ada disini adalah pedagang disana.
“Mungkin kemarin karena pendataanya ada paguyuban. Kita tidak mau menyalahi paguyuban. Karena, paguyuban ini untuk kekompakan kebersamaan paguyuban yang ada di Pasar Smep. Jadi pedagang daging ada paguyubannya, sayur dan kelontong juga ada paguyubannya. Nah, mungkin ini belum terdata, jadi bunda tidak mau menyalahkan siapa-siapa,” jelas dia.
Lanjut dia, Eva atas nama Pemerintah Kota Bandarlampung mungkin ada selip atau seperti apa, atas nama pemkot mohon maaf, mudah-mudahan akan segera Clear dan nanti akan kita bicarakan dengan teman-teman pedagang dan bunda juga minta bantuannya untuk kerjasama karena Pasar Smep jadi percontohan untuk kita nanti di Apeksi 2022 tingkat nasional.
“Mudah-mudahan pedagang sudah bunda minta tolong. Tolong bantu bunda Eva, supaya Pasar Smep dan pasar sekitar Bandarlampung bisa memberikan contoh terbaik untuk warga masyarakat,” pinta dia.
Terkait adanya indikasi pegawai yang menyimpang, bunda Eva menyampaikan kita akan lihat dulu seperti apa, kalau ada pejabatnya agak nyimpang dikit ya akan kita beri sanksi. Tapi kita lihat prosesnya seperti apa.
“Mungkin menurut bunda ada Misskomunikasi. Apalagi ini kepala dinasnya baru, kita baru Rolling pejabat Eselon II dan III . InsyaAllah, dengan adanya silaturahmi para pedagang, bunda menganggap sudah seperti keluarga besar. Mudahan-mudahan dengan ini kita jadi percontohan untuk Pasar Smep aman damai berhasil. Dan kita mencari rezeki InsyaAllah, berkah,” terang dia.
Sementara itu, Heri Bawon (63), salah satu pedagang di sekitar Pasar Smep yang berdomisili di Lempasing mengatakan, usai bertemu langsung dengan Bunda Eva kita diterima baik-baik, kalau saya berdagang sudah dari Tahun 1985 .
“Kita diterima dengan baik dan bahkan yang belum dapat kios kita akan di data ulang,” ujar dia.
Menurutnya dalam pertemuan tersebut, intinya kita bakal dapat kios setelah didata. Kedatangan kami hanya menuntut hak untuk mendapatkan kios.
“Sudah lama kami ini didata. Namun kenapa data gak dimasukin, saya masuk Himpunan Pedagang Pasar Smep (HPPS). Sekarang, ada paguyuban di Pasar Smep Kelompok Pedagang Pasar Smep, malah saya tidak direspon. ” ucap dia. (Din/AA)