BANDARLAMPUNG, LAMPUNGSEGALOW.CO.ID – Kenaikan harga cabai di pasar tradisional Kota Bandarlampung, membuat para pembeli mengeluh, terutama ibu-ibu, sebab cabai termasuk bahan pokok utama masakan atau bahan dapur. Sabtu (5/3).
Mega, salah satu pembeli dari warga wayhalim, yang berprofesi sebagai seorang Ibu rumah tangga dan pengusaha resto mengatakan, bahwa ia membeli cabai harganya tidak seperti sebelumnya, yang terbilang masih murah.
“Saya beli Rp65 ribu per kilogram, biasanya Rp40 ribu itu juga sudah mahal, apalagi kita buka resto ya, mau masak perlu cabai, sementara harga cabai melambung tinggi, jadi minta tolong kepada pemerintah, gimana caranya untuk turunin harganya. Apalagi untuk kebutuhan dapur juga,” Kata dia usai membeli cabai di Pasar Tugu.
Sementara, pedagang cabai di pasar Tugu, Amin mengatakan, bahwa harga Cabai saat ini memang sedang mengalami naik turun. Kenaikan ini tidak lain disebabkan oleh cuaca musim hujan, sehingga tanaman cabai menjadi rusak, dimana para petani cabai merasa rugi dan stok berkurang.
“Kalau cabai caplak sekarang turun jadi Rp60 ribu per kilogram, sebelumnya Rp80 ribu per kilogram. Cabai merah sekarang Rp35 ribu, dari harga Rp20 ribu per kilogram, cabai rawit Rp50 ribu dari harga 30 ribu,” jelas dia.
Naik semua bahan pokok, tapi nggak seberapa.Tomat 12 ribu dari harga 8 ribu, bawang putih 25 ribu dari harga 20 ribu , bawang merah 40 ribu dari harga 30 ribu per kilogram,” Jelas dia.
Para pedagang berharap kepada Pemerintah agar memperhatikan harga bahan pokok yang melambung tinggi, dan bisa distabilkan kembali. (TSF/AA)
1,092 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Tags:
No Responses