BANDARLAMPUNG, LAMPUNGSEGALOW.CO.ID – Polemik antara Bakso Son Haji Sony telah berlangsung cukup lama dikonsumsi masyarakat. Perihal Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandarlampung melaui pajak 18 gerai Bakso Sony yang tidak optimal dalam pemakaian Tapping Box.
Dengan itu, kuasa hukum pihak Bakso Sony, Andi Syafrani, mengungkapkan pembenaran kisah sengketa pajak ini terjadi karena Miss komunikasi antara pemerintah kota (Pemkot) dan pengusaha Bakso Sony terkait Tapping Box. Ia juga menjelaskan, sistem Bakso Sony ini mempunyai dua alat penghitung, yang ditujukan untuk dua pajak yang berbeda yakni untuk pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Rabu (13/10).
“Saya kira persoalan yang muncul disini sebenarnya ada Miss komunikasi antara kita (bakso sony) dan Pemkot. Menurut Pemkot, kita punya dua alat penghitungan, yang sebenarnya ini ditujukan untuk dua pajak yang berbeda,” ujar dia usai pembukaan segel di gerai Bakso Sony.
Di bakso ini, lanjut dia, yang dijual bukan hanya makanan yang disajikan untuk dimakan langsung ditempat atau dibungkus, tapi juga ada makanan yang beku.
“Karena pajak penjualan frozen masuk ke pemerintah pusat sedangkan makanan siap saji masuknya ke Pemkot Bandarlampung,” kata dia.
Lanjutnya, “Nah, itu bukan Barang Kena Pajak (BKP) daerah, tapi itu adalah BKP pajak pusat. Sama kaya kita misal beli ikan, atau bakso yg di Supermaket, kena PPN. Kemudian PPN itu tidak masuk ke daerah, tapi ke pusat,” ungkap dia.
Kemudian, ia juga menjelaskan, tujuan dari Bakso Sony membuat dua mesin penghitung guna membedakan antara objek pajak pusat dengan pajak daerah, agar mempermudah proses percepatan.
“Nah, oleh Pemkot dianggap kita tidak menggunakan Tapping Box sesuai dengan Perwali (Peraturan Walikota), ini yang akan kita diskusikan bagaimana caranya agar sama-sama enak. Karena ini ada dua objek pajak yang berbeda, jangan sampai nanti Bakso Sony membayar pajak Double,” pungkas dia.
Saat disinggung terkait pembayaran pajak, ia mengatakan untuk saat ini belum tuntas, masih dalam proses penghitungan bersama. (TSF/AA)
420 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Tags:
No Responses