TANGGAMUS – Masyarakat Kecamatan Semaka mengeluhkan kawanan gajah liar yang sudah memasuki pekon-pekon, Selasa (16/1/2018). Masalah itu terus-menerus berulang tanpa solusi signifikan.
Hasudin warga Karangagung menyayangkan sikap pemerintah daerah yang hanya selalu ingkar janji.
“Sementara kami masyarakat selalu khawatir tiap malam, kawanan gajah liar datang mengacak-acak perkebunan kami, dan kalau kami usir, kawanan gajah malah mengejar kami,” jelasnya, Selasa(16/1/2018).
Warga berharap Pemkab Tanggamus segera menangani masalah gajah liar ini.“Harus segera ditangani dengan serius, kalaupun tidak ada tanggapan, kami akan melakukan aksi demo besar-besaran,” tegasnya.
Kalau saja hewan belalai panjang ini tidak dilindungi undang-undang, mungkin saja warga sudah mengambil tindakan tegas agar mereka tenang dan tidak ada kehawatiran di tengah malam.
Sementara, Kepala Pekon Sidomulyo Boniran mengatakan konflik gajah ini sudah sejak lama berlangsung, sejak Juni 2017 lalu.
Boniran sangat prihatin, para warganya yang bermata pencarian petani, kebun palawijanya dirusak oleh hewan belalai panjang ini, bahkan dikuatirkan dapat menyerang warga.
“Banyak warga ingin mengambil tindakan, tapi saya melarang keras karena ini hewan yang dilindungi,” kata Boniran.
Sementara, Buyung Zainudin, anggota DPRD Tanggamus Fraksi PDIP, mengatakan hal ini memang seharusnya ditindaklanjuti secara serius oleh pemerintah.
“Sudah beberapa kali kami melakukan hearing selalu menemui kendala, terutama masalah anggaran,” ujar Buyung.
Lebih lanjut Buyung mengatakan, masalah tersebut akan segera didiskusikan dengan angota DPRD lainnya.
“Karena ini menyangkut masyarakat banyak, bukan hanya satu pekon saja tapi ada beberapa pekon yang kerap disatroni kawanan belalai panjang ini,” jelas Ketua Komisi III DPRD ini.
Apabila masih menemukan jalan buntu, maka DPRD Tanggamus akan membawa masalah tersebut ke provinsi.
“Dan akan kami sampaikan dengan presiden mengenai kawanan gajah liar ini,” ujarnya. (FS/RA)