Perketat Pengawasan Asrama

Ilustrasi.

BANDARLAMPUNG LAMPUNG SEGALOW – Sejumlah warga meminta agar Pemprov Lampung dan Pemkab/Kota se-Lampung memperketat pengawasan lembaga pendidikan yang mengharuskan anak tinggal di asrama. Hal itu guna menekan angka kasus kekerasan seksual yang dialami peserta didik oleh pengasuh.
“Ini pelajaran bagi kita semua. Saya miris mendengar berita adanya enam santriwati di ponpes di Lampung Timur yang dicabuli pengasuhnya. Ini tidak bisa dibiarkan, jangan sampai orang tua takut mengasramakan anaknya di lembaga pendidikan seperti itu,” kata Yulida (34), warga Bandar Lampung, Senin (29/1).
Kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang dialami siswa di pesantren atau sekolah lainnya, kata dia, bukan sekali dua terjadi. “Sebagai orangtua, saya bersyukur pengasuh di pondok pesantren itu sudah ditangkap dan sejumlah saksi sudah diperiksa. Tapi, dengan kejadian ini, kami berharap adanya peran pemda kabupaten/kota untuk ketat melakukan pengawasan,” kata dia.
Sedangkan Firman (43), warga Lampung Tengah, meminta agar pelaku kekerasan seksual dihukum berat. Hal itu guna menimbulkan efek jera agar kasus serupa tidak terulang. “Kalau hanya dihukum ringan, saya yakin kejadian ini terus berulang. Mungkin yang diperlukan adanya pengawasan dan pembinaan kepada pengasuh pondok pesantren spt itu,” kata dia.
Firman juga mengatakan, memang tidak semua ponpes mengalami kasus serupa. Tapi, pengasuh ponpes yang melakukan perbuatan cabul itu, jangan sampai menimbulkan image masyarakat jelek terhadap lembaga pendidikan itu. “Memang ini perbuatan oknum, tapi imbasnya akan membuat jelek pesantren lain. Dan, saya juga meminta orang tua tetap mengawasi keberadaan anak-anaknya dimana pun dia menuntut ilmu,” kata ayah dua anak itu. (RF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *