Rizal Umar Ngedumel Soal Politik Uang

KOTAAGUNG LAMPUNG SEGALOW – Paska pemilihan gubernur dan wakil gubernur serta bupati dan wakil bupati di Tanggamus dinilai penuh dengan kerancuan. Tokoh Pemuda Pekon Sanggi, Kecamatan Bandarnegerisemuong, Tanggamus, Rizal Umar angkat bicara alias ngedumel. Dia menyoroti kinerja Panwaslu setempat.

“Produk hukum di negara kita (Indonesia) hanya tajam di bawah dan tumpul di atas.  Pilkada ini penuh nuansa money politik (Politik uang). Panwaslu kurang tegas. Padahal ada indikasi kecurangan oleh pasangan nomor urut 3 Arinal-Nunik,” tandasnya, Rabu (4/7/2018).

Bukan lagi rahasia umum lagi pembagian amplop yang berisi Rp50 ribu yang diberikan pada warga untuk memilih pasangan nomor urut 3. “Ini sangat memalukan. Bagaimana tidak? Money politics di mana-mana,” ujarnya.

Terlebih tak satupun laporan masyarakat ke Panwaslu tidak ada yang diproses secara serius dengan alasan tidak cukup barang bukti alias unsur suap. “Faktanya, bagaikan pasar pagi. Harga berapa saya bayar. Tanpa menghiraukan aturan,” lanjutnya.

Salah satu peraturan yang dibahas adalah mengenai pembatasan sumbangan dana kampanye. Untuk dana kampanye yang berasal dari sumbangan pihak lain perseorangan seperti yang dimaksud dalam Pasal 5 ayat 3 huruf a, paling banyak Rp750 Juta.

Sedangkan dana kampanye yang berasal dari sumbangan pihak lain kelompok atau badan hukum swasta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf b dan huruf c, paling banyak Rp 750 juta selama masa kampanye.

Dana kampanye yang berasal dari Parpol, gabungan parpol, pihak Iain perseorangan, atau pihak lain kelompok atau badan hukum bersifat kumulatif selama penyelenggaraan Pilkada itu sendiri.(SB/CD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *