Rumah Kabul Dibedah Polres Lamsel

Kapolres AKBP M. Syarhan, SIK berjabat tangan bersama Kabul

KALIANDA, LAMPUNG SEGALOW – Polres Lampung Selatan (Lamsel) yang dipimpin oleh Kapolres AKBP M. Syarhan, SIK melakukan bedah rumah warga milik Kabul (70), di Desa Bumi Asri, Kecamatan Palas, Lamsel.

Pembanguan rumah milik Kabul bermula saat adanya masyarakat yang mengirimkan foto kondisi rumah ke chat pribadi Kapolres Lamsel, AKBP M. Syarhan, SIK sepekan usai dirinya dilantik. Rumah yang dihuninya selama 18 tahun ini kondisinya sangat memprihatinkan dan terbilang sudah tidak layak ditempati.

Setelah ditelusuri rumah berukuran 3×5 meter yang dimaksud merupakan rumah tidak layak huni (RTLH) yang berada di Desa Bumi Asri, Kecamatan Palas.

Miris, rumah yang berdindingkan anyaman bambu itu seperti tidak dapat melindungi keluarga Kabul dari dinginnya angin malam. Apalagi, lantai yang masih murni tanah, membuat dinginnya malam semakin terasa.

Penampakan rumah pak kabul sebelum dibedah

Ironisnya lagi, dari 4 orang anaknya, salah seorang anak perempuannya memiliki gangguan kejiwaan yang juga tinggal pada satu atap. Terlebih, anak bungsu Kabul, Dimas sudah selama 2 tahun mogok sekolah. Penyebabnya, Dimas kerap di bully oleh teman sebayanya lantaran kondisi keluarga yang kurang mampu.

Akhirnya, setelah mendapat informasi lebih mendalam terkait keluarga Kabul, Kapolres Lamsel AKBP M. Syarhan, SIK langsung bergerak memerintahkan jajarannya untuk membantu mereka.

Mulai Jum’at (2/2) lalu, jajaran Polres Lamsel dan Polsek Palas melakukan pembongkaran dan peletakan batu pondasi untuk rumah Kabul. Hingga Sabtu (10/3), pekerjaan pembangunan rumah itu selesai dikerjakan dan dapat kembali dihuni oleh keluarga Kabul.

Penamakan rumah kabul setelah dibedah

Kapolres Lamsel, AKBP M. Syarhan, SIK menyampaikan pada saat memberikan sambutan dalam acara penyerahan hasil pembangunan rumah kepada keluarga Kabul, Rabu (21/3).

“Hasil dari pembanguan yang dilakukan jajaran Polres Lamsel sudah siap dihuni kembali oleh keluarga Kabul. Meski tak mewah, namun saat ini rumah Kabul sudah nampak rapi dan bersih. Dari semula berukuran 3 x 5 meter, saat ini rumah tersebut berukuran 6 x 9 meter persegi dengan 4 kamar,” ujarnya.

“Yang tadinya tidur beralaskan lantai tanah, alhamdulillah saat ini sudah bagus. Paling tidak, sudah tak lagi ada serapan air di lantai,” lanjutnya.

Usai dibangun, perubahan demi perubahan dialami keluarga Kabul. Diantaranya, anak perempuannya yang mengalami gangguan jiwa berangsur membaik. Kemudian, Dimas kembali bersekolah dengan jaminan keamanan oleh Babinkamtibmas setempat. (GN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *