BANDARLAMPUNG LAMPUNGSEGALOW – Ketua DPD Partai Hanura Beni Uzer berharap damai kepada kubu Sri Widodo CS bergabung dengan kepengurusan yang baru dibawah kepemimpinan Sapta Oedang. Meski begitu dia tak berharap banyak alias antara penting dan tidak.
“Kita buka peluang kepada mereka. Tapi untuk komunikasi dengan mereka belum,” ujar Beni, Selasa (30/1/2018).
Selain itu, Beni juga menyikapi sikap dari Sri Widodo yang bersikukuh tetap menganggap keputusan kepengurusan didasari atas Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) dan mengacu AD/ART partai.
“Kemenkumham sudah mengeluarkan itu (SK DPP), kemudian untuk DPD kami menuntut hak yang sama. Tanggal 26 Januari 2018 lalu. Biarkan saja kalau mereka tetap begitu, kita kan sudah terdaftar dan sudah ada sipol nya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Sri Widodo mengatakan seperti aturan yang ada, masih kata Sri Widodo, musdalub yang digelar pada selasa (23/1) jika mengikuti pasal 34 ayat 3 pion c, bahwa Ketua Umum bisa mengambil langkah strategis. Pernyataan tersebut membuat kegiatan musdalub dinyatakan sah meski hanya didatangi beberapa perwakilan DPC. Mengartikan bahwa Musdalub tak mengedepankan azaz demokrasi.
Ketua DPC tdk semua hadir, kok bisa disahkan padahal harusnya kourum 2/3 yang hadir. Harusnya saya, yang dipilih aklamasi, harusnya ada proses pemberhtian saya. Itulah AD/ART yang sebenarnya,” tambah Sri Widodo.
Dia melanjutkan, baik pihaknya maupun kubu Benny Uzer di minta untuk mengikuti aturan. Jangan tergopoh-gopoh, dan meminta semuanya untuk mawas diri dan sabar. Karena saat ini masih konflik, menuju islah. (sys)