KOTAAGUNG – Tim Pokja Pangan Industri Pertanian Nasional dan Kehutanan Komite Ekonomi dan Industri berkunjung ke Tanggamus demi meninjau kondisi hutan dan budidaya kopi. Mereka disambut Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Karjiono di ruang rapat bupati, Rabu (16/5/2018).
“Bantuan yang selama ini mengalir pada para kelompok tani semoga dapat terus berlanjut. Dengan begitu kami bisa lebih mencurahkan berbagai kemampuan dan sumber daya yang ada untuk mengelola hutan menjadi lebih baik,” kata Karjiono.
Rombongan dipimpin oleh Beni dalam rangka silaturahmi serta menyampaikan dukungan kepada para petani perkebunan kopi yang ada di Tanggamus. “Zonasinya sudah ada dan jelas. Marilah kita bangun bersama. Mengingat 75 persen patani di sini membudidayakan tanaman kopi. Saya harap pemkab dapat lebih fokus lagi menyalurkan bantuan untuk pengembangannya,” kata Beni.
Sementara Dirjen Perkebunan Bambang mengatakan kopi di Tanggamus terus meningkat dan menjadi sentra kopi nasional. Untuk itu, daerah- daerah yang sudah ditekankan agar bisa fokus.
“Dan untuk lahan pembenihan sesuai degan teknis dan disertifikasi karena ilmu teknologi dan inovasi itu sangat penting. Dengan begitu kucuran anggaran pusat melaluji APBN bisa tepat waktu,” jelas Bambang.
Penguatan untuk petani cukup maksimal sehingga subsidi bagi mereka bukan lagi prioritas. Tarcatat hanya 10 desa dan satu koperasi saja yang menerimanya. Meskipun begitu pengawasan tetap diberlakukan sehingga bisa mendekti bila ada penyimpangan. Tentunya bila kedapatan melanggar akan mendapat sanksi.
Bambang juga menyinggung soal peran pemprov dalam pembinaan para petani. Hal itu diperlukan agar kondisi hutan lindung di Tanggamus bisa terjaga. “Dampak iklim di Tanggamus sangat tinggi karena hutan di sini sangat luas,” kata dia.
Kadis Perdagangan Tanggamus Zulpadli mengungkapkan karakteristik kopi yang memiliki ciri khusus dari rasa. “Hal ini berpeluang untuk meningkatkan kaulitas dan kuantitas ekspor,” ujarnya.
Saat ini, harga kopi premium berkisar Rp20 ribu – Rp22 ribu per kilogram dan untuk asalan Rp13 ribu – Rp14 ribu per kilogram. “Pemerintah sudah membantu petani dnegan menyalurkan terpal untuk menjemur dengan alokasi Rp35 juta, masing-masing dari APBN dan APBD setiap tahun.
Selesai rapat rombongan melanjutkan kunjungan dengan meninjau pengolahan kopi di Sumberrejo dan perkebunan di Airnaningan.(SB/CD)
713 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini
Tags:Related Posts
LAMPUNG SELATAN EXPO 2024 RESMI DITUTUP
BUPATI LAMPUNG SELATAN SERAHKAN BANTUAN BEDAH RUMAH DI BAKAUHENI DAN RAJABASA
DINAS PPPA USUNG KONSEP RAMAH ANAK DI LAMPUNG SELATAN EXPO 2024
BUPATI LAMPUNG SELATAN LAKUKAN PELETAKAN BATU PERTAMA SMPN 4 KATIBUNG
PCNU DAN GP ANSHOR SILATURAHMI DENGAN PEMERINTAH LAMPUNG SELATAN
No Responses