LAMPUNG SEGALOW (13/3) – Salah satu duel dua klub elite Eropa yang dinanti di Liga Champions musim ini adalah, laga leg 2 babak 16 besar antara raksasa Bundesliga, Bayern Munich, melawan tim kuat Inggris, Liverpool. Kali ini, Allianz Arena di kota Munich akan jadi saksi bentrokan dahsyat dua klub kaya sejarah ini.
Melihat ke belakang, Bayern dan Liverpool sudah terlibat dalam delapan kali duel. Pertama kali keduanya saling berhadapan adalah di ajang Piala Winners 1971/1972. Selama hampir lima dasawarsa, kedua klub ini akhirnya kembali saling jegal.
Jika dilihat dari rekor pertemuan di semua ajang, Liverpool unggul tipis dari Bayern. Ya, armada Merseyside Merah berhasil memetik tiga kemenangan dan tiga hasil imbang. Sementara dua laga lainnya, Bayern yang berhasil mengalahkan Liverpool.
Dalam pertemuan terakhir di Anfield akhir Februari lalu, kedua tim sama-sama tampil ngotot. Alhasil, tak ada pemenang. Liverpool dan Bayern harus puas bermain imbang tanpa gol alias 0-0. Lantas, apa dampak hasil imbang di pertemuan pertama? Ada keuntungan masing-masing bagi kedua tim.
Keuntungan bagi Liverpool adalah jika berhasil mencetak gol di Allianz Arena, maka Bayern dipastikan terancam. Jika sampai hasil laga nanti imbang dengan angka, The Bavarians jelas harus tersingkir. Intinya, Bayern harus menang di pertandingan nanti.
Lalu, keuntungan lain juga dipunyai Bayern. Ya, pasukan Niko Kovac akan mendapat dukungan penuh dari puluhan ribu suporter fanatiknya. Punya “pemain ke-12” jelas menguntungkan Bayern. Sebab, teror para suporter bisa jadi bakal mengganggu fokus Liverpool. Lantas, bagaimana respons kedua kubu jelang duel sarat gengsi ini?
Menang Harga Mati
Kemenangan jadi harga mati buat Bayern jika ingin lolos ke perempatfinal. Itu yang diutarakan oleh Kovac jelang pertandingan. Eks gelandang Timnas Kroasia dan Bayern ini juga berharap dukungan penuh dalam laga nanti. Baginya, bermain di Allianz Arena jelas jadi satu keuntungan tersendiri. (ls/rf)