Wajarkah Menangis di Tempat Kerja?

Tenang saja. Anda tak perlu khawatir dicap sebagai sang pencipta drama. Faktanya, banyak pemimpin industri terkemuka termasuk Sheryl Sandberg, COO Facebook, telah mengaku pernah menangis di tempat kerja.

Bukan hanya itu. Berdasarkan survei yang dituangkan dalam buku Anne Kreamer, Emotions at Work, sebanyak 41 persen perempuan dan 9 persen laki-laki mengaku pernah menangis di tempat kerja. Yang mengejutkan, laki-laki merasa lebih baik setelah melampiaskan emosinya dengan cara menangis.

“Pikiran mereka terasa lebih tajam, masa depan tampak lebih cerah, dan mereka merasa lebih santai secara fisik dan terkendali. Di sisi lain, perempuan yang menangis di tempat kerja merasa kalah dan gagal menjadi feminis” kata peneliti dalam buku tersebut.

Selain itu, menangis juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Menurut Robert Glatter, M.D., asisten profesor pengobatan darurat di Lenox Hill Hospital, Northwell Health, tubuh Anda mengetahui kapan waktu untuk menangis sebagai respons dari emosi yang kuat dan sebagai mekanisme dalam mengatasi fisik Anda.

Ia juga menjelaskan bahwa ada tiga jenis air mata yang diproduksi tubuh Anda, yaitu: emosional, refleks, dan basal. Glatter bilang, dengan membiarkan diri Anda menangis, Anda sebenarnya membiarkan hormon-hormon dalam tubuh dilepaskan.

“Sehingga hal ini yang dapat membantu Anda merasa lebih baik dengan mengurangi rasa sakit emosional dan fisik,” ujarnya.

Meski tak ada masalah menangis di tempat kerja, namun perhatikan luapan emosional Anda. Akan lebih baik Anda mencurahkan luapan emosional hanya kepada rekan yang Anda percaya. Setelahnya, segera perbaiki kondisi emosi agar bisa cepat kembali ke meja kerja Anda.