BANDARLAMPUNG LAMPUNG SEGALOW – Pengamat Kebijakan Publik Universitas Lampung (Unila) Yusdianto menilai Panwaslu Lampung Timur lemah dalam hal penindakan, jika tidak melakukan upaya hukum kepada tiga orang terduga pelaku kampanye hitam.
“Kalau seandainya panwaslu melepaskan pelaku black campaign maka tugas mereka dalam penindakan sangat lemah. Apa lagi sudah jelas. Ya seharusnya ada proses hukum,” kata dia, Selasa (8/5/2018).
Yusdianto mengatakan dalam tangkap tangan yang dilakukan harus ada penindakan. “Jika ditangkap tangan dalam kaitannya dengan black campaign sebenarnya regulasinya sudah ada dalam aturan kampanye salah satunya dalam upaya penindakan,” ujarnya.
Lanjutnya, dirinya meminta kepada panwaslu melakukan tindakan hukum sesuai dengan aturan yang berlaku. “Kalau sudah tertangkap tangan ya kita meminta kepada panwaslu untuk melakukan tindakan hukum sesuai dengan apa yang terjadi. Apalagi ini masuk dalam masa kampanye,” harapnya.
Selain itu, pihaknya minta kejelasan kepada Panwas Lampung Timur dalam tahapan dalam proses penindakan apakah selseai dalam kampanye hitam itu atau ada upaya tindakan lain
“Namun menurut saya tidak alasan dalam upaya penindakan melepaskan begitu saja, harus ada tindakan tegas kepada mereka , kita mau upaya hukum ditegakan sesuai dengan norma yang ada. Itu lah peran bawaslu dalam upaya penindakan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Mantan Ketua LMND Isnan Subkhi bersama dua rekannya Riandes Priantara dan Framdika Firmanda ditangkap tangan oleh Polres Lampung Timur. Dalam penangkapan tersebut di dalam sebuah mobil ada kardus berisikan selebaran kertas tentang pasangan nomor urut 1.(RM)
658 kali dilihat, 4 kali dilihat hari ini
Tags:
No Responses